disway awards

Program MBG di Lampung Baru Capai Sepertiga Sasaran, Kadis PMDT Ungkap Alasannya

Program MBG di Lampung Baru Capai Sepertiga Sasaran, Kadis PMDT Ungkap Alasannya

Kepala Dinas PMDT Lampung Saipul.-Foto: Prima Imansyah Permana/Radarlampung.co.id-

RADARLAMPUNG.CO.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Lampung telah menjangkau sekitar 800.677 siswa/porsi, namun capaian ini baru mencakup sepertiga dari total sasaran siswa yang terdaftar.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi (PMDT) Lampung, Saipul, yang juga Ketua Satgas Percepatan Program MBG Lampung, menjelaskan bahwa per 3 September 2025, sebanyak 800.677 porsi makanan telah didistribusikan kepada siswa.

Distribusi tersebut menjangkau siswa dari jenjang PAUD hingga SMA sederajat, baik di sekolah negeri maupun swasta, yang berada dalam radius operasional dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

"Kami sudah melayani 800.677 siswa, namun jika dibandingkan dengan data Dapodik per Juni 2025 yang mencatat 1.987.243 siswa, masih ada jarak," ujar Saipul, Senin 8 September 2025.

BACA JUGA:Lantik 58 Pejabat, Jihan Nurlela: Hindari Flexing dan Turun ke Lapangan!

Saat ini terdapat 379 dapur SPPG di Lampung yang telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) aktif, tetapi baru 242 dapur yang benar-benar beroperasi.

"Ada perbedaan karena beberapa dapur yang sudah disetujui masih dalam proses persiapan," jelasnya.

Secara keseluruhan, sasaran program MBG di Lampung mencakup 2.327.888 jiwa yang terdiri dari siswa, santri pondok pesantren, ibu hamil, menyusui, dan balita.

Untuk menjangkau seluruh target, Lampung diperkirakan membutuhkan sekitar 776 dapur SPPG, sehingga masih terbuka peluang besar untuk pendirian dapur-dapur baru.

BACA JUGA:Wali Kota Bandar Lampung Bakal Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG

Secara geografis, seluruh 15 kabupaten/kota di Lampung telah memiliki dapur SPPG yang aktif.

Lampung Timur menjadi wilayah dengan jumlah dapur aktif terbanyak yaitu 63 dapur, diikuti Bandar Lampung dengan 58 dapur.

Sementara itu, Lampung Barat dan Pesisir Barat tercatat sebagai daerah dengan jumlah dapur aktif paling sedikit, yakni masing-masing hanya dua dapur.

Rincian dapur SPPG per daerah yaitu: Bandar Lampung (58), Metro (23), Lampung Selatan (49), Lampung Tengah (39), Lampung Timur (63), Lampung Utara (13), Mesuji (18), Pesawaran (13), Pringsewu (23), Tanggamus (16), Tulang Bawang (16), Tulang Bawang Barat (21), Way Kanan (23), Lampung Barat (2), dan Pesisir Barat (2).

BACA JUGA:Lampung Dalam Potret Literasi: Antara Capaian dan Ketertinggalan

Saipul menjelaskan, sedikitnya jumlah dapur di Lampung Barat dan Pesisir Barat disebabkan oleh keterbatasan modal masyarakat dan kondisi geografis yang sulit dijangkau.

Ia mengakui bahwa sejauh ini program MBG belum berjalan efektif secara menyeluruh karena belum menjangkau kelompok seperti pondok pesantren, ibu hamil, menyusui, dan balita.

"Kami masih fokus ke sekolah-sekolah karena tantangan untuk pengiriman bahan makanan di satu titik saja masih banyak," katanya.

Meski begitu, Saipul menegaskan bahwa Lampung merupakan provinsi dengan jumlah dapur SPPG aktif terbanyak dan tercepat di wilayah Sumatera.

BACA JUGA:Bocoran Link DANA Kaget Senin Siang, Klaim Langsung Saldo Cair Sebelum Kehabisan

"Ini bukan perlombaan, kami tetap harus memperhatikan SOP terkait pendirian dapur. Kami tidak ingin kejadian luar biasa seperti kasus keracunan terjadi di sini," tegasnya.

Ia menambahkan, dalam program MBG terdapat dua model dapur, yaitu dapur mandiri yang dikelola masyarakat dan dapur pemerintah yang dikelola Badan Gizi Nasional (BGN).

Untuk daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terpencil), Saipul mengatakan kemungkinan akan diterapkan model dapur khusus yang ditangani langsung oleh pemerintah.

 

Langkah ini diharapkan dapat mengatasi kendala geografis dan keterbatasan modal di daerah-daerah terpencil.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait