1.000 Hektare Sawah di BNS tak Miliki Irigasi Layak
RADARLAMPUNG.CO.ID - Irigasi belum sepenuhnya menjadi perhatian untuk mendukung sektor pertanian di Lampung Barat. Sementara, ketahanan pangan menjadi salah satu program unggulan Bupati Parosil Mabsus dan Wakil Bupati Mad Hasnurin. Salah satunya usulan prioritas masyarakat untuk pembangunan cekdam di Pekon Tanjungsari, Kecamatan Bandarnegeri Suoh yang sempat dianggarkan pada 2020 dan 2021. Namun rencana pembangunannya batal lantaran anggaran untuk pembangunannya dialihkan. Anggota DPRD Lambar Sugeng Hari Kinaryo Adi mengatakan, ada sekitar 500 hektare sawah di daerah itu yang sangat membutuhkan pembangunan Cekdam. \"Pada tahun anggaran 2020 sempat dianggarkan, namun terjadi refocusing. Tahun 2021 kembali dianggarkan, tapi lagi-lagi refocusing. Saya berharap pembangunannya bisa dilakukan di 2022. Karena itu salah satu janji pak bupati kepada masyarakat,” tegas Sugeng. Terkait kondisi irigasi di wilayah lainnya, Sugeng membeberkan, selain di Pekon Tanjungsari, terdapat 500 hektare areal persawahan di daerah Rawa Kalong, Pekon Gunungratu yang juga tidak mendapatkan irigasi layak. ”Belum lagi penanganan irigasi di Air Asam. Itu masih cukup panjang, sekitar delapan kilometer lagi yang belum dibangun. Sebenarnya usulan pembangunan jaringan irigasi tersebut telah menjadi prioritas pada saat Musrenbang. Namun hingga tahun ini belum terealisasi,” bebernya. Lebih lanjut Sugeng mengungkapkan, wilayah Suoh dan BNS menjadi daerah lumbung padi di Lambar. Karena itu ia berharap masalah jaringan irigasi menjadi perhatian serius dan benar-benar menjadi prioritas dari pihak terkait. ”Keberadaan irigasi itu paling penting untuk peningkatan produksi. Permasalahan selama ini, yakni kekurangan irigasi diharapkan bisa segera dituntaskan,” tegasnya. (nop/ais)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: