Iklan Bos Aca Header Detail

11 WNI Asal Lampung Terdampar di Turki, Usai Dijanjikan Kerja di Polandia

11 WNI Asal Lampung Terdampar di Turki, Usai Dijanjikan Kerja di Polandia

RADARLAMPUNG.CO.ID - Niat sebelas Warga Negara Indonesia (WNI) asal Lampung yang dijanjikan diberangkatkan ke Polandia untuk bekerja tak berjalan mulus. Mereka kini justru terdampar di Istanbul, Turki. Sejak November 2021 lalu. Hal itu lantaran orang yang memberangkatkan mereka tak kunjung memberikan fasilitas pemberangkatan ke Polandia. Muhammad Ikhwan, salah satu WNI tersebut bercerita, mereka sebelumnya bekerja dari berbagai perusahaan di Indonesia. Salah satunya pabrik masker. Kemudian ditawari untuk bekerja di Polandia. Mereka mengaku berangkat melalui jalur mandiri yang diberangkatkan oleh dua orang: B dan N. Dengan biaya beragam: antara Rp33 juta hingga Rp50 juta per orang. Selanjutnya, mereka berangkat menggunakan jalur mandiri. \"Kami berangkat jalur mandiri lewat B dan N. Kami dijanjikan katanya mau diterbangkan ke Polandia, tapi ternyata zonk. Sampai saat ini kami tetap tidak diberangkatkan,\" beber Ikhwan. Dijelaskan, dirinya sebelumnya mendaftarkan diri melalui sebuah PT yang beralamat di Jalan Haji Germin, Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Bekasi. Namun di Lampung, hanya berupa sponsornya saja. Dia menyebut, total WNI yang bernasib sama ada 67 orang. Dari Lampung total sebelas orang. Sampai di Turki pun beragam. \"Kami di janjikan katanya mau diterbangkan ke Polandia, ternyata zonk. Diberi waktu 3 bulan tapi sampai sekarang kami tidak diberangkatkan. Kami ada yang dari November. Kalau saya Desember kemarin,\" lanjutnya. Saat pihaknya menanyakan kepastian, kedua orang yang memberangkatkan mereka secara mandiri banyak berkilah. \"Sebenarnya kami dengan mereka komunikasi terus, tapi mereka tidak memberi solusi. Malah dari masalah menciptakan masalah. Jadi mereka kerjasama dengan sponsor Turki yang bermasalah juga,\" lanjutnya. Mereka saat ini mengaku ingin kembali ke Indonesia. Namun mereka tidak memiliki uang untuk pulang. \"Sekarang malah sudah nganggur ini, nggak punya uang untuk makan. Saat ini kami tinggal di rumah kerabat di Istanbul, Turki bahkan sebelumnya kami berpindah-pindah. Kami mohon minta bantuan pemerintah, mohon bantu kepulangan kami, mohon bantuannya pak Jokowi, kami terdampar di sini,\" sesalnya. Sementara, saat dikonfirmasi Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Provinsi Lampung Ahmad Salabi mengatakan pihaknya akan melakukan pengecekan terhadap informasi tersebut. \"Saya akan lakukan koordinasi terlebih dahulu dengan teman-teman. Jadi kalau di Turki kita memang tidak ada pengiriman TKI. Mereka ini memang mungkin hanya transit,\" ungkapnya. Terkait perusahaan yang pertama kali didaftarkan, Salabi mengaku akan melakukan pengecekan terlebih dahulu. Termasuk apakah WNI terdaftar dalam Sisko TKLN (Tenaga Kerja Luar Negeri). \"Namun, ada baiknya PMI atau keluarganya untuk melapor ke aparat kepolisian untuk menindaklanjuti kasus ini dan meminta pertanggungjawaban dari calonya, karena bisa masuk dalam kasus TPPO (tindak pidana perdagangan orang),\" lanjutnya. Nantinya, lanjut dia, polisi akan berkoordinasi dengan Disnaker kabupaten atau provinsi dan BP2MI untuk mendalaminya. \"Kami juga akan tindaklanjuti ini, dan kepada PMI lebih baik melaporkan ke KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Turki agar mendapatkan shelter,\" imbaunya. (rma/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: