Adaptasi Kemajuan Teknologi, Teknokrat Terapkan Perkuliahan Hybrid Learning
RADARLAMPUNG.CO.ID- Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) akan menerapkan pembelajaran berbasis dual sistem untuk proses belajar mengajar di kampus swasta terbaik di Sumatera tersebut. Begitupun dengan gelaran Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru tahun akademik 2021/2022 yang dihelat secara hybrid yakni online dan offline. Rektor Universitas Teknokrat Indonesia yang diwakili oleh Wakil Rektor I Dr. H. Mahathir Muhammad, S.E., M.M., mengatakan, orientasi mahasiswa baru ini dilakukan berbasis hybrid, yaitu perpaduan offline dan online, di mana dalam waktu bersamaan mahasiswa baru mengikutinya di Teknokrat dan kediamannya untuk mengikuti perkuliahan. Orientasi berbasis hybrid ini juga akan diterapkan untuk proses pembelajaran di Teknokrat, yang nantinya mahasiswa akam hadir di kelas mengikuti perkuliahan, dan sebagian lagi mengikutinya dari rumah. Sementara, untuk praktik atau keahlian, akan menggunakan sistem blended learning atau pembelajaran campuran. “Untuk praktikum biasanya menggunakan blended learning, sebab praktikum tidak bisa secara online, karena beberapa fasilitas praktikum hanya ada di laboratorium kita. di mana, mahasiswa akan dibagi menjadi dua, mahasiswa akan hadir berdasarkan jadwalnya, kapan hadir secara offline,” jelasnya, Rabu (22/9). “Bagaimana mahasiswa disiapkan untuk siap kerja, siap berwirausaha dengan tidak harus menunggu lulus kuliah. Tapi mereka harus sudah memulai, dan sudah terbiasa bekerja,” tambahnya. Ia mengungkapkan, UTI berkomitmen dalam meningkatkan mutu dan pelayanan melalui pengembangan tiga pilar perguruan tinggi, dan pengembangan minat dan bakat. Komitmen ini tercermin atas diraihnya Predikat Akreditasi Baik Sekali pertama di Sumatera dari BAN PT. Selain itu, banyak prestasi yang telah dicatat oleh Teknokrat, yang terbaru yakni penerapan sistem Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan telah mengikutsertakan mahasiswa dalam program diantaranya kampus mengajar angkatan I dan II, pertukaran mahasiswa merdeka nasional, magang dan studi independen bersertifikat kredensial mikro mahasiswa Indonesia, serta proyek kemanusiaan. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Nadiem Makarim mengatakan, metode pembelajaran berbasis teknologi menjadi suatu hal yang harus diadaptasikan dan kembangkan seiring dengan dinamika adaptasi kurikulum yang perlu dilakukan oleh perguruan tinggi. Sehingga kondisi ini diharapkan dapat memicu kreativitas, dan inovasi semua pihak untuk menguatkan implementasi adaptasi kebiasaan baru. “Menjadi mahasiswa artinya memasuki fase kehidupan baru membentuk jati diri sebagai manusia seutuhnya melalui pendidikan tinggi. Dan perguruan tinggi didorong untuk lebih adaptif dalam tranformasi kurikulum sesuai dengan kebutuhan nasional, dan disesuaikan dengan karakteristik generasi mahasiswa Indonesia,” ujarnya. PKKMB Universitas Teknokrat Indonesia digelar secara tatap muka maupun daring selama 22 - 24 September 2021. Kegiatan PKKMB ini tidak hanya diikuti oleh 738 mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia tetapi juga 64 mahasiswa yang berasal Universitas Mitra Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. (rls/wdi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: