Sibuk Kuras Genangan Air, Tiba-tiba Longsor Itu Terjadi

Sibuk Kuras Genangan Air, Tiba-tiba Longsor Itu Terjadi

RADARLAMPUNG.CO.ID - Pasca diguyur hujan deras Sabtu (28/12) malam, tidak hanya banjir musibah yang menerjang pemukiman warga. Dua rumah warga di Jalan H. Sohari, RT 14, LK II, Kampung Sukamanjur, Kelurahan Bumi Kedamaian, Kecamatan Kedamaian, Bandarlampung tertimbun fondasi bercampur lumpur. Yanto (48), pemilik panglong yang juga usahanya turut terdampak menerangkan kejadian robohnya tembok pagar beserta fondasi sangat cepat. \"Kejadian sekitar pukul 19.30 WIB, pas hujan deras itu kejadiannya, kan hujan setelah magrib,\" ucapnya saat ditemui di kediamannya. Kata Yanto, sebelum tembok dan fondasi roboh yang berada di atas kediamannya, ia bersama keluarga besarnya tengah menghadang air hujan yang masuk ke dalam rumahnya. \"Kondisi banjir, saya kebingungan air datang masuk semua, air itu ngucur dari fondasi,\" kata Yanto. Tiba-tiba, lanjut dia, suara benturan keras \"brakkk\" terdengar menggemah. \"Gak ada tanda-tanda suara pagar roboh, karena suara hujan ini kuat, pas roboh itu, saya kaget, hampir gak bisa napas, keras sekali suaranya,\" katanya. Yanto menambahkan, kejadian ini baru kali pertama setelah berpuluh-puluh tahun ia tinggal di kampung Sukamanjur. \"Baru kali ini, kalau banjir dua tiga kali, akhirnya fondasi itu menimpa dua rumah, punya adik sama ayuk saya, dan panglong saya juga, padahal ada dua pintu siap kirim,\" tuturnya. Yanto melanjutkan, saat kejadian keponakannya Suhendri (20) tertimpa reruntuhan rumah. \"Posisi dia di rumah depan itu pas lagi deras-derasnya hujan. Dirinya lagi buangin air, pas masuk ketimpa dia sempat minta tolong, tapi gak ada yang dengar karena kami sibuk ngurus lainnya dan suara hujan itu deras, dia akhirnya keluar sendiri, untung masih selamat,\" ucapannya. Berdasarkan pantauan radarlampung.co.id satu rumah rusak parah akibat diterjang pondasi pagar yang roboh, dan empat motor tertimpa runtuhan fondasi pagar yang roboh, dan satu rumah milik Yanto sisi atap depannya hancur. Yanto memperkirakan kerugian mencapai kisaran Rp33 juta. \"Kalau panglong paling Rp3 jutaan, rumah adik saya almarhum Lambri itu Rp20 juta, ayuk saya alhamarhum Supinah Rp10 juta,\" tandasnya. (gar/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: