Iklan Bos Aca Header Detail

Silahtuhrahmi IKAL Jadi Ajang Nostalgia hingga Curhat Gubernur Lampung Terpilih

Silahtuhrahmi IKAL Jadi Ajang Nostalgia hingga Curhat Gubernur Lampung Terpilih

Radarlampung.co.id - Malam silahturahmi Ikatan Keluarga Alumni Lembaga Ketahanan Nasional/Lemhannas (IKAL) menjadi momentum bernstalgia bagi Ketua Umum (Ketum) IKAL Jendral (Purn) Agum Gumelar. Itu lantaran Agum pernah menjabat Komandan Korem (Danrem) 043/Garuda Hitam Lampung medio 1992-1993.

Dalam sambutannya, Agum Gumelar mengatakan dirinya senang bisa kembali hadir di Lampung. Hanya saja baginya Lampung sekarang sedikit berbeda.

“Sebenarnya saya senang bisa kembali kumpul di Lampung, ini sudah jauh berbeda. Seperti transportasinya agak kacau atau karena pertumbuhan kendaraan tidak bisa terkontrol,” kata Agum saat menberikan sambutan acara yang berlangsung di Rumah Kayu, Bandarlampung, Jumat (3/5).

Namun demikian, sambungnya, bisa hadir di tengah keluarga besar IKAL Lampung merupakan suatu kebahagiaan. Termasuk saat menjabat sebagai Danrem 1992 hingga 1993 lalu, Agum mengaku betah selama menjalani aktivitas kesehariannya.

”Saya terimakasih pada semua yang hadir malam hari ini, saya informasikan selama saya jadi Danrem, saya betah di Lampung,” ujar Agum.

Turut hadir dalam acara tersebut Gubernur Lampung terpilih 2019-2024 Arinal Djunaidi. Dalam sambutannya, Arinal mengatakan pelantikan 2 Juni mendatang, hal yang ingin dipercepatnya sebagai Gubernur Lampung adalah bertemu pengurus IKAL pusat.

”Agenda yang ingin dipercepat pasca dilantik dengan bertemu IKAL pusat dan daerah sebagai penyelenggara. Saya paham situasi dan sekarang saya membutuhkan pemikiran strategis, karena Lampung penghasil sektor pertanian nasional hingga dunia, tapi rakyat miskin. Artinya ada tata kelola yang keliru, makanya saya ingin mengkaji ini bersama IKAL. Karena alumni Lemhanas tidak hanya tentara namun berbagai sektor ilmu lain juga,” ungkap Arinal.

Menurut Arinal, selain pertanian, Lampung posisinya sangat stratgeis karena di tengah Jawa dan Sumatera dan di depan Ibu Kota Negara. Apalagi sekarang sedang berebut wilayah untuk perpindahan Ibu Kota RI termasuk Lampung.

“Maka ini harus dipikirkan secara bersama, tidak bisa saya sendiri. Disamping itu, Lampung sudah sangat berbahaya karena narkoba yang luar biasa. Lampung juga berseberangan langsung ibu kota, bahkan potensi radikalisme luar biasa. Karena itulah harus dijaga dengan baik. Saya sudah punya konsepnya, namun bagaimana mencegahnya masih memerlukan pemikiran lainnya untuk menyelesaikan segala masalah ini,” tandas Arinal. (rma/kyd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: