Kejayaan Lada Di Waykanan Harus Dapat Dikembalikan !
RADARLAMPUNG.CO.ID-Masa kejayaan lada di Waykanan dahulu ingin kembali dikembalikan. Salah satu upayanya dilakukan Pjs Bupati Waykanan, Mulyadi Irsan. Dalam diskusi yang digelar bersama Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dan beberapa instansi lainnya. Mulyadi melakukan pemetaan kondisi lada terutama di Waykanan. \"Dari kegiatan ini, kami ingin membangun kembali kejayaan lada di Waykanan. Dulu orang tahu bahwa Waykanan, Lampura itu sentral lada. Tapi produksinya terus turun, hanya sekitar 0,4 sampai 0,5 ton per hektar per tahun, jumlah ini jauh dari Bangka. Nah Waykanan mau kembali mengembalikan kejayaan lada. Nah kami mengumpulkan kembali diawali dengan pemetaan,\" beber Mulyadi yang ditemui di Fakultas Pertanian Unila, Senin (9/11). Dia mengatakan saat ini tengah dilakukan indentifikasi masalah. Seperti yang diketahui, beberapa persoalan lada memang membuat produksi menurun. Seperti kesuburan lahan, terkait harga, produktivitas, dan persoalan busuk pangkal batang. \"Maka kami berkumpul tadi untuk mengindentifikasi masalah dahulu. Selanjutnya kita follow up menyusun timnya untuk menindaklanjuti persoalan tadi, kami butuh pendampingan riset dari Unila. Karena kalau pembangunan berbasis riset itu hasilnya akan efektif dan efisien,\" lanjutnya. Selain itu, persoalan lainnya terkait hilirisasi. Pihaknya meminta agar lada sendiri mendapatkan demand tinggi dan harga meningkat. \"Selain itu, saya juga titipkan pesan Pergurhan Tinggi lada yang dihasilkan punya daya saing, harga rendah tapi bisa menghasilkan mutu yang tiggi. Salah satunya menghasilkan vibernya,\" tambahnya. Saat ini menurut Mulyadi upayanya mengembalikan kembali kejayaan lada ini masuk dalam janji kerja Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia. Tidak hanya lada, bahkan kopi. \"Ini merupakan salah satu bentuk janji gubernur dan wakil gubernur Lampung dalam membangun kembali dan merevitalisasi lada dan kopi. Nah ini salah satu perwujudan janji, dan Waykanan masuk disini,\" tambahnya. Di tambahkan Dekan Fakultas Pertanian Unila, Irwan Sukri Banua menyebutkan beberapa upaya telah dilakukannya untuk mencari solusi persoalan menurunnya produksi lada di Lampung. Di mana kebanyakan persoalan didominasi terserangnya tanaman lada oleh penyakit jamur Phytophthora capsici yang menyebabkan busuk pangkal batang. \"Persoalan busuk pangkal batang kita sudah identifikasi, ab yang disampaikan Pjs Bupati bahwa persoalan penyakit Phytophthora capsici. Dan untuk mengatasi itu, kami sudah penelitian dengan mengisolasi musuh antagonis Phytophthora capsici dan Alhamdulillah kita sudah di laboratorium bioteknologi tenyata dari 20 isolat kita dapatkan dua Trichoderma asperellum yang mampu menekan perkembangan Phytophthora itu,\" jelas Irwan. Menurutnya, Trichoderma asperellum berperan menjadi antagonis Phytophthora. Dia menjelaskan, walaupun Phytophthora ada dilahan tersebut, dengan diberikan Trichoderma perkembangan sangat terhambat dan tidak bisa menginfeksi tanaman lada dan tidak mati sehingga bisa produksi. \"Trichoderma juga berfungsi memperkuat batang tanaman lada, dia berperan sebagai endofit. Kita sudah dapatkan dan tinggal aplikasikan. Penelitian sudah di lakukan di laboratorium, uji coba rumah kaca dan uji coba di lapangan. Insya Allah dengan itu kita sudah bisa mengatasi persoalan Phytophthora,\" lanjutnya Untuk skenario kedua, dilakukan dengan melakukan grafting tanaman lada liar dengan tanaman lain yang tahan dengan Phytophthora. Jadi Lada liar (Piper colubrinum), bagian batang bawah silahkan pakai yang disukai masyarakat apakah Natar 1, Natar 2 atau Petaling. Kita sambung dengan melada. \"Namun sebelumnya kita coba infeksi Phytophthora dengan jumlah yang sangat besar. Rata-rata di Lampung dengan tingkat infeksi 1x10 pangkat 6 CFO tanaman lada sudah mati, tapi 1x10 pangkat 8 CFO pada melada sehat-sehat saja,\" lanjutnya. Selanjutnya tanaman di sambung dan di tanam. \"Jadi skenario dua yaitu grafting dan aplikasi Trichoderma insya Allah dengan kombinasi keduanya persoalan busuk batang bagi lada bisa diatasi,\" tandasnya. (rma/wdi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: