Sopir Jemaah Rombongan Pasien Corona Meninggal di Bengkulu Tak Ikut Jalani Isolasi di RSBNH

Sopir Jemaah Rombongan Pasien Corona Meninggal di Bengkulu Tak Ikut Jalani Isolasi di RSBNH

RADARLAMPUNG.CO.ID - Rombongan satu jemaah dengan satu orang positif virus corona (Covid-19) yang meninggal di Bengkulu kini tengah menjalani isolasi di Rumah Sakit Bandar Negara Husada (RSBNH), Lampung Selatan.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Reihana melalui pesan WhatsApp-nya, Rabu (1/4). Dia menjelaskan rombongan yang telah dilakukan pemeriksaan sejak di Pesisir Barat ini kini tengah menjalani isolasi di RSBNH.

\"Yang diketahui meninggal di Bengkulu berangkat bersama 13 orang lainnya. Nah, 13 orang ini langsung ke RSBNH, di mana rumah sakit ini dipersiapkan untuk Covid-19. Saat ini kondisi mereka merasa sehat, namun mereka ada hubungan dekat dengan yang positif dan meninggal, mereka harus rapid tes. Alhamdulillah hasilnya negatif,\" beber Reihana.

Dia menambahkan, mereka berada di RSBNH saat ini. Di mana, mereka meminta ditempatkan di musala yang ada di belakang rumah sakit.

\"Jadi di belakang rumah sakit ada musala katanya lebih nyaman, namun tetap dipantau, baik pemantauan kesehatan dan pemberian makanan. Mereka sebenarnya boleh pulang ke rumah dengan melakukan karantina mandiri, menggunakan masker, alat makan terpisah, dan baju dicuci terpisah. Kita untuk menjaga saja agar 14 hari aman, karena masa inkubasi 2-14 hari. Tapi sampai sekarang mereka masih ada di musala RSBNH, dua orang sopir telah pulang tapi sudah diedukasi dalam karantina mandiri,\" tambahnya.

Untuk jenazah yang dinyatakan positif asal Lampung Selatan ini, tambah Reihana telah diambil pihak keluarga. Namun sebelumnya jenazah telah dilakukan protap sesuai Kemenkes.

\"Jadi jenazah yang diambil keluarganya juga telah sesuai protap. Tak kala ada yang positif meninggal itu muslim maka akan dimandikan secara islam, disiram disinfektan, dibungkus kain kafan, disiram disinfektan, kemudian dimasukkan kantong plastik dan kembali didisinfektan. Barulah dimasukan peti kemudian peti di disinfektan lagi dan disegel. InsyaAllah aman, tidak ada protap pemakaman harus APD (alat pelindung diri) lengkap, apalagi kita kekurangan APD. Maka sangat disayangkan pemakaman oleh pihak keluarga,\" tambahnya. (rma/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: