Tak Puas Dengan Istri, Bocah Tetangga Jadi Pelampiasan Kakek
radarlampung.co.id – Penyidik Polsekta Telukbetung Selatan masih menyelidiki motif dugaan pencabulan yang dilakukan HS (71). Sejauh ini, ada tujuh bocah yang melaporkan kasus tersebut. Kapolsekta Telukbetung Selatan Kompol Yana melalui Kanitreskrim Ipda Said Ismail mengatakan, tujuh korban menyampaikan laporan resmi. ”Belum sampai 12 (korban). Kalau yang lapor resmi ke polsek, baru tujuh orang. Nggak tahu ya, mungkin dibsesar-besarkan. Tujuh orang itu, bocah perempuan usia 5-6 tahun,” kata Said ditemui di Mapolsekta Telukbetung Selatan, Senin (8/7). Menurut dia, ada satu korban laki-laki yang diakui oleh tersangka. Korban dicabuli selama lima tahun terakhir. ”Iya, dia ngaku pernah ada satu (korban laki-laki). Tapi dia lupa nama dan lokasinya,” sebut dia. Lebih lanjut Said menyatakan, pemeriksaan sementara, HS mencabuli para bocah itu lantaran tidak puas dengan sang istri. ”Kalau sejauh ini, motifnya nafsu birahinya yang tinggi. Mungkin ada kelainan juga. Sebab, dia punya istri. Tapi ya, sudah tua. Bisa jadi karena itu,” ujarnya. Said juga membantah bahwa HS merupakan dukun urut sekaligus dukun togel yang melakukan aksi dengan mengiming-iming korban uang. ”Kalau berdasar pengakuan korban, sering main di lapangam depan rumahnya (HS). Korban ditarik, kemudian dibekap mulutnya dan dicabuli. Setelah itu diberi uang Rp2 ribu,” urainya. Lebih lanjut Said mengatakan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk melakukan terapi psikologis para korban. ”Iya, akan hubungi pihak Dissos. Bagaimanapun, korbannya di bawah umur dan harus mendapatkan bimbingan agar psikisnya tidak terganggu,\" tandasnya. Diketahui, HS diamankan di Mapolsekta teleukebtung Selatan sejak Sabtu (6/7). Kakek berusia 71 tahun yang tinggal di TbS itu diduga mencabuli 12 bocah dalam kurun waktu dua tahun. ”HS ditangkap di kediamannya pada Sabtu (6/7) sekitar pukul 11.30 WIB. Penangkapan ini berdasarkan laporan warga. Kasus yang disangkakan kepada HS masih kami kembangkan,” kata Kapolsekta TbS Kompol Yana, Minggu (7/7). Terpisah, Sukarminten (59) mengaku cucunya N yang berusia 6 tahun menjadi korban kebiadaban HS. \"Saya mengetahui cucu saya jadi korban setelah dia mengeluh sakit saat pipis,” ujarnya. Warga lainnya, Roh (35) menambahkan, anaknya R yang tahun ini menginjak usia lima tahun juga senasib dengan N. (mel/ais)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: