Awas, Jangan Sepelekan Penyakit Tubercolosis !

Awas, Jangan Sepelekan Penyakit Tubercolosis !

radarlampung.co.id.- Koalisi Organisasi Profesi Indonesia Tuberkulosis (KOPI TB) Lampung Tengah dibentuk di Revive Hotel, Bandarjaya, Selasa (9/7). Hal ini dalam rangka penanggulangan dan pencegahan penyakit TB di Lamteng. Ketua KOPI TB Lamteng Josi Harnos menyatakan penyebaran penyakit TB menjadi masalah besar bagi semuanya. \"Penyebaran penyakit TB jadi masalah besar semuanya. Ini harus ditanggulangi secara bersama. Kita bergabung dalam KOPI TB untuk memberantasnya,\" katanya Selasa (9/7). Masalah penyakit TB, kata Josi, sering disepelekan masyarakat. \"Banyak disepelekan masyarakat penyakit TB ini. Alangkah banyak masyarakat Lamteng yang menderita TB. Banyak pekerja yang diistirahatkan hingga di-PHK,\" ujarnya. Guna menanggulangi penyakit TB, kata Josi, perlu dukungan pemerintah daerah. \"Perlu dukungan penuh pemerintah daerah untuk mewujudkan Lamteng bebas TB 2023. Terutama dukungan penuh Bapak Bupati selaku kepala daerah,\" ungkapnya. Kasi P2PM Dinas Kesehatan Lamteng Bambang Setiawan mewakili Plt. Kadiskes Edi Sunarko menyatakan pada 2018 ada 2.857 penderita TB di Lamteng yang berhasil dideteksi. \"Di Lamteng ada 2.857 penderita TB yang berhasil dideteksi pada 2018. Ini baru 59 persennya. Kemungkinan lebih banyak lagi,\" katanya. Sedangkan Asisten I Bidang Pemerintahan Lamteng Kusuma Riyadi mewakili Bupati Loekman Djoyosoemarto mengucapkan selamat atas dibentuknya KOPI TB Lamteng. \"Atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Lamteng, selamat telah dibentuk kepengurusan KOPI TB. Laksanakanlah tugas dengan baik. Berikanlah pengetahuan masyarakat terkait penanggulangan penyakit TB,\" katanya. Kusuma menyatakan, TB menjadi salah satu dari masalah kesehatan utama di Indonesia. \"Pada 2017, Indonesia menempati urutan ketiga secara global setelah India dan Tiongkok. Laporan dari TB Global 2018, terdapat 842.000 kasus TB di Indonesia. Hanya 53 persen dari perkiraan kasus yang dilaporkan ke Program Tuberkulosis Nasional pada 2017. Sebanyak 74 persen pasien TB perawatan di swasta atau di luar sistem perawatan kesehatan publik,\" ungkapnya. Karena itu, kata Kusuma, keberadaan KOPI TB sangat bermanfaat meningkatkan keterlibatan praktisi dalam penanggulangan TB nasional. \"Menjamin semua anggota profesi melaksanakan tata laksana TB sesuai International Standard Tuberculosis Care (ISTC) dan Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran TB. Mudah-mudahan keberadaan KOPI TB mempercepat terwujudnya masyarakat Lamteng bebas TB,\" katanya. (sya/wdi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: