Iklan Bos Aca Header Detail

KONI Dapat Kucuran Rp30 Miliar, Ini Peruntukannya

KONI Dapat Kucuran Rp30 Miliar, Ini Peruntukannya

RADARLAMPUNG.CO.ID - Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Lampung dikabarkan telah mencairkan sebagian anggaran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Lampung. Kabar ini dibenarkan Kepala Dispora Lampung Hannibal. Menurutnya, pencairan dana dilakukan sesuai kebutuhan dan pengajuan yang diberikan kepada KONI. Ya, usai menghadiri rapat koordinasi dengan seluruh manajer cabang olahraga lolos PON yang juga dihadiri Ketua Umum KONI Lampung Prof Yusuf S. Barusman, Rabu (28/4), Hannibal menegaskan bahwa anggaran untuk KONI Lampung bersifat hibah. Bukan seperti OPD dan Dinas lainnya. Pada rapat yang berlangsung di ruang rapat UBL Bandarlampung tersebut, Hannibal mengutarakan bahwa hibah KONI diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui Dispora Lampung. “Sesuai dengan pengajuan tahap pertama dari KONI Lampung, anggaran tersebut dicairkan sebesar Rp30 miliar. Dalam pengajuan tersebut tercatat daftar penggunaan, yaitu biaya Pemusatan Latihan Provinsi/Daerah (Pelatprov), peralatan, try-out atlet ke daerah lain bahkan ke luar negeri, honor atlet, pelatih, wasit, dan lainnya. Seperti kebutuhan rutin kantor KONI,\" katanya. Untuk tahap pertama berikut kegiatannya, menurutnya sudah berjalan sejak Januari sampai April 2021. Anggaran itu juga akan dipergunakan untuk persiapan menghadapi PON XX 2021 Papua. Hannibal menambahkan, seluruh anggaran KONI di tahun 2021 ini berjumlah Rp60 miliar. Dana tersebut diperuntukkan bagi persiapan cabang olahraga menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 di Papua. Penggunaan dana Rp30 miliar pertama dialokasikan untuk persiapan KONI dengan 26 cabang olahraga lolos PON, baik untuk peralatan dan lainnya. \"Sesuai kebutuhan cabang olahraga dan kebutuhan pelatihan atlet masing-masing Cabor,\" jelas Ketua Umum Forki Lampung itu. Menyangkut laporan penggunaan anggaran tersebut, menurut Hannibal dana yang diterima oleh KONI dari Pemprov Lampung. KONI, kata dia, tugasnya membantu Pemerintah dalam kegiatan olahraga prestasi, oleh karenanya dana hibah yang mereka terima bakal dilaporkan kepada Pemerintah Daerah/Provinsi. “KONI bertugas membantu Pemerintah dalam urusan olahraga prestasi. Mereka mendapatkan anggaran dari Pemerintah berupa Dana Hibah. KONI berkewajiban melaporkan penggunaan anggaran tersebut, tentunya sesuai pengajuannya,” tambah Hannibal. Terpisah, Ketum KONI Lampung Prof Yusuf Barusman dihubungi Radar Lampung mengatakan, anggaran yang diterima KONI memang berasal dari hibah Pemprov Lampung, yang disalurkan melalui OPD Dispora. Selain itu, cabang olahraga kata Barusman juga mendapat anggaran tersebut untuk pembinaan atlet seusai dengan kebutuhan dan skala prioritas. \"Prioritas sesuai dengan target perolehan medali di PON nanti. Contohnya cabor senam ditarget medali emas. Tentunya berbeda prioritasnya antar cabor dan juga disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya jumlah atlet. Tetap dengan pembinaan kita,\" katanya. Anggaran tersebut, kata Rektor UBL ini, digunakan untuk persiapan menuju PON Papua --baik dari segi teknik maupun non teknis. Termasuk biaya untuk pelatihan dan try out di luar negeri. \"Seperti senam dan karate kemarin itu ke Bulgaria, Rumania. Dan itu membutuhkan biaya besar,\" katanya. Ia menegaskan siap jika DPRD meminta pertanggungjawaban soal dana yang dikucurkan ke KONI. \"Prinsipnya kita siap, itu kan uang rakyat,\" ucapnya. Yusuf menegaskan, misi olahraga Lampung yang diemban seluruh insan olahraga terutama yang terkait langsung pada cabang olahraga yang lolos PON Papua adalah sangat berat. “Kita punya pekerjaan yang sangat berat untuk mengembalikan kejayaan olahraga Lampung. Harus melalu tahapan yang sistematis dan terukur. Dari 26 Cabor yang lolos PON tidak serta merta perlakuan anggarannya sama dong. Sudah dipetakan untuk Cabang olahraga khusus, andalan dan potensial ini ada kriteria sendiri-sendiri. Tetapi semua saya jamin mendapat perlakuan bantuan dana,” kata Yusuf. Yusuf menegaskan, dana yang sudah dialokasikan untuk Cabang olahraga tidak akan hilang. “Percayalah bahwa dananya tetap ada. Tidak hilang. Maka kami kumpulkan di sini agar lebih jelas bagaimana pola pengajuan dananya dan kegiatan apa yang akan di-support. Semua ada aturannya di sini, KONI kan juga diawasi ketat oleh tim audit intern yang kualified. Silahkan saja ajukan kepada KONI,” tambah Rektor UBL ini. Sedang Berproses Dengan mundurnya waktu pelaksanaan PON yang semula pada tahun 2020 menjadi 2021, menyebabkan banyak hal terjadi. Termasuk dalam pembinaan dan program latihan bagi para atlet lolos PON. Untuk itu semua sedang dalam proses pematangan dan penyesuaian program yang sempat harus dilakukan reschedule. “Kita menuju PON sekarang ini, artinya kita sedang berproses. Sama seperti daerah lain semua sedang berproses. Proses itu kan terkait dengan atlet, pelatih, program, dan seterusnya. Ini terus dalam pemantauan KONI Lampung dan dimonitor. Bukan saja dimonitor tapi juga dianalisis,” ujar Yusuf. Dalam menentukan target pun dilakukan secara realistis, dan dibicarakan dengan cabang olahraga yang bersangkutan. “Yang tahu persis di lapangan dan ruhnya cabang olahraga itu kan memang pihak pemilik cabor. Maka kami selalu melibatkan cabang olahraga dalam pemetaan seperti itu. Seperti dengan para manajer dan pelatih,” ungkapnya. Proses prestasi menurut Yusuf dipengaruhi banyak faktor. Untuk mencapaikan, cabang olahraga perlu merencanakan program latihan, ujicoba, try-out, training camp, kompetisi, sirkuit, dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan si atlet itu. “Kami persilahkan cabang olahraga yang mengajukan untuk try-out ke daerah lain atau bahkan ke luar negeri yang bisa dipertanggungjawabkan, pasti kita persilahkan. Kalau memang urgent, segera ajukan,” tegasnya. Dalam situasi seperti saat ini yang terpenting menurut Yusuf adalah menjaga atlet Lampung tetap menjadi atlet Lampung seutuhnya. Melihat dari berbagai sisi mulai dari sikap mental atlet, emosi, semangat, dan sebagainya. “Intinya sekarang pekerjaan kita adan me-maintenance mental atlet. Tentu tidak mencampuri urusan teknis, hanya memberikan dorongan moril dan menaikkan kepercayaan diri dengan motivasi mereka secara langsung ke venue mereka latihan dengan memberikan penyemangat yang konkrit dan langsung didengar oleh atlet dan pelatih,” tambahnya. Yusuf kembali mengajak semua pihak baik dari jajaran pemerintah maupun swasta untuk turut memberikan support moril maupun apapun bentuknya, untuk memberikan kepercayaan kepada atlet Lampung yang akan berlaga di PON. “Yang terpenting sekarang, jangan ada yang mengganggu atlet kita dalam bentuk apapun. Bantu mereka dengan doa dan support moril, tanpa harus melakukan intervensi langsung ke atlet maupun pelatih. Saat ini waktu yang sangat krusial dalam persiapan, mereka harus terus fokus pada apa yang akan mereka sepakati untuk dicapai di PON,” tandas Yusuf. (nca/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: