Terungkap ! Ini Motif Pembunuhan Pedagang Kayu di Lamtim

Terungkap ! Ini Motif Pembunuhan Pedagang Kayu di Lamtim

radarlampung.co.Id-Kasus penemuan mayat pedagang kayu bernama Sofian (32) yang diduga korban pembunuhan terungkap. Solihin (51) warga Desa Peniangan Margasekampung menyerahkan diri ke polisi dan mengaku telah membunuh Sofian. Kapolres Lampung Timur AKBP Taufan Dirgantoro menjelaskan, tersangka menyerahkan diri ke Polres dengan diantar keluarganya, Rabu (30/10) petang. Menurutnya, saat menjalani pemeriksaan tersangka mengakui peristiwa itu berawal ketika korban bermaksud membeli kayu di wilayah Desa Batu Badak dengan membawa kuli angkut. Sementara tersangka juga telah menyiapkan kuli angkut. Kepada korban tersangka meminta agar yang mengangkut kayu adalah kuli yang telah disiapkannya. Namun, korban menolak, sehingg terjadi pertengkaran mulut dan berlanjut saling serang dengan menggunakan senjata tajam. Akibat kejadian itu, korban mengalami luka tusuk pada bagian dada kiri hingga akhirnya meninggal dunia. Tersangka kemudian melarikan diri. Berkat pendekatan yang dilakukan pihak kepolisian dengan keluarga tersangka. Akhirnya, tersangka bersedia menyerahkan diri. \"Tersangka masih kami amankan di Polres guna pengembangan penyidikan lebih lanjut,\"jelas Kapolres, Kamis (31/10). Terpisah, Asnawi kerabat korban berharap tersangka mendapat hukuman yang setimpal atas perbuatannya. \"Kami menyerahkan proses hukum terhadap tersangka kepada petugas kepolisian,\"ujar Asnawi. Diketahui, jenazah Sofian ditemukan tergeletak bersimbah darah oleh warga Desa Batu Badak Kecamatan Margasekampung Lampung Timur, Rabu (30/10). Asnawi salah seorang kerabat korban menjelaskan, tubuh korban ditemukan tergeletak di tepi jalan perladangan Dusun Talangwojo Desa Batu Badak Kecamatan Margasekampung Lampung Timur pukul 10.30 WIB. Saat ditemukan di tubuh korban terdapat luka tusuk di bagian dada kiri. Dari tempat kejadian peristiwa (TKP), ditemukan barang bukti antara lain berupa, sebuah  dompet, selembar KTP atas nama korban, sebilah pisau, sebuah telepon genggam, sebuah topi, sebuah buku tulis dan pena, sebuah meteran serta satu unit sepeda motor honda Mega Pro tanpa nomor polisi. Menurutnya, korban sehari-hari bekerja sebagai pedagang kayu ladang, seperti kayu jati dan bayur.  “Kami menduga  korban tewas akibat penganiayaan berat,”jelas Asnawi. (wid/wdi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: