Lampung Diprediksi Alami Dampak Badai La Nina

Lampung Diprediksi Alami Dampak Badai La Nina

  RADARLAMPUNG.CO.ID - Provinsi Lampung diprediksi akan mengalami dampak badai La Nina. Ini sebagai dampak nilai anomali data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur yang melewati ambang batas. Hal tersebut dijelaskan dalam hasil monitoring Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat, terhadap perkembangan terbaru kedatangan Badai La Nina. Berdasarkan data BMKG, nilai anomali data suhu permukaan laut tersebut tercatat sebesar -0,61 pada Dasarian Oktober 2021. Lantaran hal ini, diprediksi akan ada beberapa wilayah di Indonesia yang akan imbas Badai La Nina. Diantaranya yakni Sumatera Bagian Selatan, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Bagian Selatan serta Sulawesi Bagian Selatan. Provinsi Lampung yang masuk dalam wiayah Sumatera Bagian Selatan diprediksi akan mengalami dampak badai La Nina. Berkaitan dengan ini, BMKG Lampung juga mengingatkan pemerintah untuk bersiap menghadapi kemungkinan terburuk. Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Lampung, Rudi Harianto menyebutkan, ada tujuh kabupaten/kota yang harus waspada terhadap kedatangan Badai La Nina. Diantaranya Lampung Barat, Pesisir Barat, Lampung Selatan, Lampung Timur, Pesawaran, Tanggamus dan Bandarlampung. “Ketujuh daerah ini tergolong rawan bencana dari dampak musim penghujan,” katanya. Meski begitu, dia mengatakan, kondisi badai La Nina di Lampung untuk sementara ini masih lemah. Sehingga potensi penambahan curah hujan masih belum begitu terasa. Namun prakiraan musim di wilayah Lampung sudah memasuki musim penghujan. “Sehingga sudah mulai berpotensi terjadi curah hujan yang agak banyak dibanding sebelumnya,” tambahnya. Lebih jauh dia menjelaskan, secara historis wilayah-wilayah perbukitan di Lampung cenderung terkena dampak bencana hidrometeorologi. Seperti banjir bandang dan tanah longsor. “Ada tiga wilayah yang rawan terjadi longsor di Lampung. Seperti Tanggamus, Pesisir Barat dan Waykanan,” katanya. Kemudian, sambung dia, wilayah Mesuji, Tulangbawang Barat, Lampung Timur, Lampung Selatan, Lampung Tengah dan Pesawaran diketahui berpotensi banjir bandang. Dia juga mengatakan, wilayah Lampung telah memasuki musim penghujan sejak awal bulan November. BMKG memprediksi intensitas turun curah hujan akan tercatat sedang dan lebat di bulan Desember. “Mengarah ke bulan Desember, potensinya akan semakin banyak (curah hujan, red) dibanding bulan sebelumnya,” katanya Ditanya terkait prediksi akhir tahun, berdasarkan perkiraan puncak musim penghujan di provinsi Lampung akan terjadi di bulan Januari dan Februari 2022. Berdasarkan perkiraan tersebut, BMKG juga menghimbau kepada masyarakat untuk siap siaga dan mulai bergotong-royong untuk membersihkan drainase. “Kita juga menghimbau kepada pemerintah daerah untuk segera mendata atau melakukan normalisasi sungai yang memang menjadi saluran air primer,” tandasnya. (Ega/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: