Iklan Bos Aca Header Detail

Loh, Guru Peraih Penghargaan Bupati Kok Malah Dicoret dari Dapodik?

Loh, Guru Peraih Penghargaan Bupati Kok Malah Dicoret dari Dapodik?

RADARLAMPUNG.CO.ID - Halimah, Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Pulau Tabuan asal Pekon Sukamaju Kecamatan Cukuhbalak, terkesan mendapat perlakuan tak mengenakkan. Peraih penghargaan Tokoh Inspirasi Cindar Bumi Pejuang Pendidikan dari PWI Provinsi Lampung ke-75 tahun 2021, pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) PWI Provinsi Lampung tahun 2021 lalu itu diberhentikan sepihak oleh pengelola Yayasan Paud Mawar tempatnya mengajar. Bahkan, Halimah yang juga mendapat penghargaan dari Bupati Tanggamus sebagai pejuang Bunda PAUD itu dihapus datanya dari Dapodik yang dikabarkan atas perintah Kepala PAUD Mawar Agus Sahmi. \"Iya bang, nama saya disuruh dihilangkan dari Dapodik Tanggamus. Itu atas perintah pengelola yayasan Pak Agus Shami. Saya dapat kabar dari operator M. Isrofianto. Saya tidak diberita tahu, tanpa kabar. Saya sudah bertanya kepada Pengelola Yayasan tapi tidak ada respon,\" ungkap Halimah, sebagaimana rilis yang diterima Radarlampung.co.id, Selasa (22/3). Halimah menduga, hal itu dilakukan pengelola Yayasan karena ada sentimen pribadi terhadap dirinya. \"Mungkin ada sentimen pribadi. Ada hal-hal yang tidak mau saya turuti, sehingga (ia) melakukan hal itu. Saya akan laporkan hal ini kepada Dinas Pendidikan dan Bupati. Saya banyak tau soal hal-hal di internal sekolah PAUD itu,\" imbuh Halimah. Awalnya, ungkap Halimah, ia meminta data nomor UKG (Uji Kegiatan Guru) yang ada di Dapodik, yang diminta Dinas Pendidikan, untuk membuktikan bahwa masih aktif sebagai guru. \"Kami kan, diminta dinas untuk melengkapi data sebagai guru aktif, karena kalo tidak ada itu, tidak diakui sebagai guru,\" terang Halimah, yang selama ini terus aktif mengajar di Paud Mawar. Tanpa curiga, Halimah kemudian menghubungi operator sekolah bernama M. Isrofianto. Karena untuk berhubungan dengan pengelola yayasan, selama ini komunikasinya tidak baik dengan semua guru. Bahkan nomor kontak kerap ganti-ganti tanpa memberitahu guru. Karena itu semua urusan hanya melalui operator. \"Kok lama tidak dijawab, hingga berhari-hari. Bahkan operator Ropi terkesan berbelit-belit ketika ditanya, pura-pura tidak tahu. Lalu sepekan kemudian bertemu langsung dengan Ropi, dan mengatakan ingin datang ke rumah untuk menyampaikan sesuai yang harus disampaikan secara langsung,\" ungkapnya. Datanglah Rofi ke rumah dan menceritakan jika dia diminta kepala yayasan untuk menghapus nama Halimah dari Dapodik. \"Saya kaget, ada apa, dan kenapa saya tidak diberitahu, jika saya sudah di-resign-kan. Selama ini saya aktif mengajar terus. Bahkan kepala yayasan melihat saya mengajar terus,\" kata Halimah. Saat dikonfirmasi awak media, Kepala Yayasan PAUD Mawar Agus Sahmi terkesan enggan merespon. Hal yang sama juga dilakukan operator PAUD saat dikonfirmasi hal tersebut. Diketahui, Haliman mendapat penghargaan dan tali asih dari Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani, Kamis 11 Februrai 2021. Saat menerima penghargaan dari bupati, Halimah tampak terharu. Dirinya tak menyangka bisa bertemu langsung dengan orang nomor satu di jajaran Pemkab Tanggamus. Di hadapan bupati, Halimah mengungkapkan telah sembilan tahun mengajar. Selama enam tahun ia mengabdikan diri di PAUD Mawar Pulau Tabuan, Cukuhbalak hingga saat ini, dan tiga tahun pernah mengajar di Pekondoh dan Banjarmanis. “Kalau dulu sama anak saya pergi mengajar. Tetapi sekarang ini anak saya sudah lulus, sehingga sendiri dan sudah masuk SD. Untuk kendala seperti ombak besar, bukan terkadang lagi tapi sering. Jika sudah ombak besar, sampai tiga jam di tengah laut. Daratan tidak keliatan,” kata Halimah. Ibu tiga anak ini menceritakan, dirinya berangkat mengajar pada Senin dan pulang Jumat. Selama mengajar di Pulau Tabuan, Halimah pernah menginap tempat ia mengajar, akan tetapi saat ini ia menginap di rumah salah satu pengelola yang juga merupakan saudaranya. Halimah berharap kepada Pemkab Tanggamus melalui dinas terkait kedepannya dapat memprioritaskan rumah bagi guru yang mengajar di daerah-daerah terpencil seperti dirinya. “Saya tidak hanya mengajar di PAUD itu saja, melainkan juga mengajar di PAUD di daerah pegunungan yang ada di sana juga. Saya berterima kasih kepada Pemkab Tanggamus atas penghargaan ini. Tidak lupa kepada PWI, saya juga mengucapkan terima kasih, serta inspiratif hingga berita di daerah terisolir sekalipun bisa terjangkau,” ujarnya. Sementara, Bupati Dewi Handajani mengatakan, Pemkab Tanggamus memberikan apresiasi kepada Halimah yang telah mendedikasikan dirinya mengajar di Pulau Tabuan yang mana kondisi alam untuk menuju tempat tersebut tidak mudah dicapai. Namun semangat untuk memberikan pengabdian kepada Tanggamus, khususnya di daerah terpencil tidak pernah padam. “Dan beliau inipun pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) kemarin telah mendapatkan penghargaan dari PWI. Otomatis kami dari Pemkab Tanggamus juga wajib memberikan penghargaan karena dampaknya yang dirasakan atas pengabdian beliau ini juga dirasakan oleh anak anak kita yang ada di Pulau Tabuan,” ujarnya. “Ibu Halimah juga menjadi role model guru berprestasi dan memberikan inspirasi dan motivasi bagi guru guru lainnya yang ada di Kabupaten Tanggamus,” tandasnya. (rls/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: