Tolong Balita Asal Pesbar Ini! Tak Masuk BPJS, Terpaksa Jadi Pasien Umum
radarlampung.co.id – Kondisi Fitriyani, membutuhkan perhatian. Bocah berusia tiga tahun asal Pekon Waynapal, Kecamatan Krui Selatan, Pesisir Barat (Pesbar) itu menjalani perawatan intensif lantaran seluruh tubuhnya melepuh. Sementara, putri ketiga pasangan Samsi Rahman dan Masyati tidak terdaftar sebagai peserta BPJS kesehatan lantaran tidak bisa membayar iuran. Saat ini, ia menjalani perawatan dengan satus pasien umum. Samsi Rahman mengatakan, sakit yang diderita Fitriyani bermula saat balita itu sakti panas. Lantas muncul bintik-bintik ditubuhnya. Lama-kelamaan, panasnya makin tinggi dan kulitnya mulai melepuh, Rabu (15/5). ”Waktu itu kami kira terkena cacar. Fitriyani sempat dibawa ke bidan desa dan mendapat pengobatan. Tapi panasnya tidak turun,” kata Samsi, Senin (20/5). Dilanjutkan, Fitriyani dibawa ke Puskesmas Krui, Jumat (17/5). Hari yang sama, ia dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Alimudin Umar Liwa. ”Saat di rumah sakit (RSUD Alimudin Umar, Red), anak kami hanya mendapatkan penanganan sebentar. Malamnya langsung dibawa ke RSUDAM Bandarlampung,” sebut dia. Samsi menuturkan, berdasar keterangan dokter, kulit anaknya melepuh karena panas tinggi yang dialaminya. Namun ia tidak mengetahui pasti, apakah ada faktor lain yang menyebabkan kulit anaknya seperti itu. ”Keterangan dari dokter, karena kondisi tubuhnya yang cukup panas sehingga membuat bagian kulitnya mengelupas. Tapi bukan karena alergi obat,” ujarnya. Lebih jauh Samsi mengatakan, ia belum tahu sampai kapan anaknya menjalani perawatan. ”Apalagi anak saya masuk RSUDAM melalui pasien umum. Bukan pasien BPJS atau bantuan lainnya. Saya khawatir biaya pengobatan akan terus membengkak,” ungkapnya. Samsi menyatakan, sehari-hari ia bekerja sebagai kuli bangunan. Saat membawa anaknya ke rumah sakit, ia hanya membawa uang Rp4 juta. Sebanyak Rp1.850.000 sudah dikeluarkan untuk biaya di RSUD Alimudin Umar. “Sedangkan, saat di RSUDAM ini, setelah kita menanyakan ke bagian administrasi, untuk biaya perawatan pasien dalam satu hari satu malam sebesar Rp2 juta,” tukasnya. Terpisah, Kepala Puskesmas Krui Lisma Yunita mengatakan, saat dibawa ke tempat itu, belum disimpulkan penyakit yang diderita Fitriyani. ”Kita tangani sebentar dan langsung dirujuk ke RSUD Alimudin Umar. Ia merupakan pasien umum,” kata Lisma. Dilanjutkan, dari Puskesmas Krui dan Puskesmas Krui Selatan serta Dinas Kesehatan (Diskes) Pesisir Barat telah berupaya membantu pasien dan mengantar ke RSUD Alimudin Umar. Selain itu, diupayakan agar Fitriyani bisa masuk dalam BPJS-PBI yang dicover daerah. “Untuk semua persyaratan sudah dimasukkan ke Diskes Pesbar. Mudah-mudahan bisa terealisasi,” ujarnya. Lebih lanjut Lisma mengungkapkan, Diskes bersama puskesmas masih menggalang dana untuk membantu pasien yang kini dirawat di RSUDAM. Pada bagian lain, perkumpulan pemuda Damar di Pesisir Barat menggalang dana pada beberapa lokasi. Langkah ini dilakukan untuk membantu perawatan Fitriyani. Rencananya, hasil yang dikumpulkan akan diserahkan langsung kepada keluarga. (yan/tri/ais)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: