Tolong Selidiki! Ada Dugaan Manipulasi Data Penerima Pupuk Subsidi di Negarabatin

Tolong Selidiki! Ada Dugaan Manipulasi Data Penerima Pupuk Subsidi di Negarabatin

PRADARLAMPUNG.CO.ID - Sejumlah warga Kampung Sarijaya, Kecamatan Negarabatin, Waykanan meminta pihak berwenang menyelidiki dugaan manipulasi data untuk mendapatkan pupuk subsidi.

Di mana, ada nama warga dan luas tanah garapan tercantum dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Sementara, mereka tidak mendapatkan pupuk bersubsidi.

Menurut Andriansyah (32), ia mengetahui namanya dicatut dan masuk sebagai anggota Kelompok Tani (Poktan) Setia Makmur. Ia berada dalam daftar penerima bantuan pupuk bersubsidi.

\"Saya tidak mengetahui kapan mereka menggunakannya. Saya juga belum pernah tergabung dalam kelompok tani apapun,\" kata Andriansyah.

Andriansyah mengungkapkan, ada informasi pupuk bersubsidi dijual kembali dengan harga tidak sesuai.

Untuk jenis Urea yang seharusnya Rp130 ribu menjadi Rp140 ribu. Kemudian pupuk Phonska dari Rp170 ribu menjadi Rp190 ribu.

Sementara mantan Ketua Kelompok Tani Setia Makmur Supre mengatakan, persoalan itu muncul setelah dirinya mengundurkan diri.

Ia mengaku tidak mengetahui terkait pendataan nama dan nomor KTP kelompok tani pada kepengurusannya.

\"Untuk masalah data anggota kelompok pada masa saya, saya tidak mengetahuinya dengan jelas. Karena data tersebut yang meng-input IW, yang menjalankan kelompok tani di sini. Bukan saya. Jadi saya tidak seberapa paham,\" kata Supre.

Dilanjutkan, data saat ini adalah dari enam tahun silam dan telah diperbarui. Supre juga mengaku heran karena saat pembagian pupuk, data lama kembali muncul. Sementara tidak ada data baru dalam RKPD.

\"Setelah dilakukan pembaharuan RKPD, kok yang keluar nama yang itu-itu lagi. Jadi yang anggota baru ini kecewa. Karena namanya tidak keluar sebagai penerima. Dalam data itu juga sebenarnya ada nama-nama yang sudah tidak ada orangnya di sini,\" urainya.

Terpisah, Ketua Poktan Setia Makmur Samsul mengaku tidak mengetahui jelas mengapa data yang sudah diperbarui tidak keluar.

\"Saya tidak mengetahui kenapa anggota Kelompok Tani Setia Makmur yang saat ini, namanya tidak keluar sebagai penerima bantuan. Malah yang keluar di RDKK bukan nama kelompok saat ini,\" kata Samsul.

Pada bagian lain, IW yang disebut meng-input data mengatakan, nama dan KTP ia dapat dari ketua kelompok tani.

\"Pada saat saya diskusikan masalah penebusan pupuk kepada para ketua kelompok, karena daerah sini minus (dana), saya inisiatif untuk menebusnya. Kemudian ketua-ketua yang disitu diminta untuk menyetorkan KTP anggotanya. Jadi masalah KTP itu tidak ada yang manipulasi dan paksaan. Jika terjadi seperti itu, bukan karena saya,\" sebut dia. (sah/ais)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: