Beredar Pesan WA Sepulang Dari Spanyol Mengeluh Sesak, Begini Penjelasan Puskesmas Terkait
RADARLAMPUNG.CO.ID - Beredar informasi melalui pesan grup di WhatsApp Rabu (8/4), menyebutkan salah satu warga Bandarlampung yang baru saja pulang dari Spanyol, Eropa, pertengahan Mei lalu mengalami gejala serupa virus Corona (Covid-19), namun hanya diminta menjalani isolasi di rumahnya.
Pesan tersebut berisikan informasi bahwa WNI yang baru pulang dari Spanyol pada 11 Maret lalu. Empat hari dari kepulangannya, kesehatan laki-laki berusia 31 tahun tersebut menurun. Namun sejak pulang, warga tersebut telah mengikuti anjuran pemerintah dengan mengisolasi diri di rumah selama 14 hari.
Sayangnya pada hari ke 14 kondisinya kian menurun, dan memutuskan pada 28 Maret menghubungi call centre Covid-19 Lampung. Lalu dari provinsi diteruskan ke call center Pemerintah Kota Bandarlampung dan kemudian diteruskan ke kepala Puskes Gedong Air pada 29 Maret 2020.
Menurut pesan berantai tersebut, Kepala Puskesmas Gedong Air melalui telefon berbicara langsung kepada pasien dan semenjak itu terus dipantau oleh Puskesmas Gedong Air, dan karena kondisi pasien mulai drop maka diambil tindakan dirujuk ke RSU Dadi Tjokro Dipo, Bandarlampung.
Saat dikonfirmasi, Kepala Puskesmas Gedong Air Titin mengungkapkan bahwa benar dirinya mendapatkan informasi terkait WNI yang baru pulang dari Spanyol. Namun, saat dilakukan tes dengan rapid tes sudah di hari ke 25 hasilnya negatif.
\"Iya itu juga sudah tes rapit tes dan hasilnya negatif, hari ini udah ke 25. Karena secara teori kan sudah lewat (masa inkubsi). Kemarin memang sempat sakit, berdasarkan cerita yang bersangkutan setelah pulang dari Spanyol itu dia langsung isolasi mandiri, ada gejala batuk, demam tapi masih ringan, karena yang bersangkutan sudah stock obat-obatan, jadi kita pantau aja, karena harus isolasi mandiri,\" tambahnya.
Pemantauan juga dilakukan melalui telpon. Titin melanjutkan, pada hari ke 14 kondisi warga memang rasa sesaknya bertambah, makanya yang bersangkutan langsung menghubungi call center penanganan Covid-19 di provinsi, dan dirinya pun telah dapat info dari provinsi untuk melakukan pemantauan.
\"Tapi saat ditelpon, gejalanya naik turun, kita telpon juga sudah enakan. Tapi kami imbau, kalau ada apa-apa telepon kami. Besoknya kita telpon lagi, tambah sesak, akhirnya kita datangi dengan APD lengkap, dan kita rujuk ke RS A. Dadi Tjokrodipo, Bandarlampung,\" tambahnya.
Di RS A. Dadi Tjokrodipo kondisinya memang tidak dirawat dan tubuhnya semakin membaik, akhirnya pasien dipulangkan. Kemudian karena pasien masih dalam pantauan, telah dihubungi yang bersangkutan mengaku tidak mengalami sesak.
\"Maka kami sarankan ke RS Imanuel untuk rapid tes. Dan saat hasil rapid tesnya keluar negatif. Dari itu kita sarankan kembali untuk di rumah saja, walau sudah 23 hari dan sehat. Dan pemantauan kita sudah selesai, tapi sampai sekarang kami sarankan untuk tetap di rumah dulu, untuk memastikan kondisinya aman,\" tandasnya. (rma/sur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: