Iklan Bos Aca Header Detail

Bijak Ber-medsos, Jangan Ada Lagi yang Melahirkan di Jalan!

Bijak Ber-medsos, Jangan Ada Lagi yang Melahirkan di Jalan!

radarlampung.co.id – Peristiwa yang dialami RI (18) harus menjadi pelajaran bagi masyarakat. Terutama bijak untuk menggunakan media sosial (medsos). Kejadian tersebut juga bisa menjadi sarana untuk lebih meningkatkan kepekaan sosial. ”Belajar dari apa yang menimpa RI, kita harus lebih bijak ber-medsos. Terutama anak dan remaja agar tak timbul ekses negatif. Peran orang tua juga sangat diperlukan,\" tegas Wakil Bupati Pringsewu Fauzi saat melihat kondisi RI dan bayinya di Puskesmas Ambarawa, Senin (8/4). RI melahirkan di jalan Pekon Sumberagung, Ambarawa Pringsewu Minggu (7/4). Peristiwa ini membuat geger warga sekitar. Remaja yang mengendarai sepeda motor tersebut langsung dibawa ke Puskesmas Ambarawa. Fauzi yang didampingi Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan (P2TP2A) Pringsewu Rita Irviani dan Bidang Advokasi Hukum Siwi Lestari menuturkan, pemkab akan memberikan perhatian khusus terhadap kejadian tersebut. \"Melalui lembaga yang ada. Di antaranya LPA dan P2TP2A, RI akan diberikan pendampingan,\" sebut dia. Sementara saat ini,  RI dan bayinya dibawah pengawasan Kepala UPT Puskesmas Ambarawa Agung Wicaksono. Diketahui, RI melahirkan di pinggir jalan sekitar pukul 02.00 Minggu (7/4). Dia dibantu seorang rekannya. Kedua remaja itu ditemui warga sedang beristirahat dengan membungkus bayinya dengan kain jilbab dan langsung menangis. Beruntung, bayi berjenis kelamin perempuan tersebut lahir selamat. Bayi RI memiliki berat 2,8 gram dan panjang 45 centimeter. Kepala UPT Puskesmas Ambarawa Agung Wicaksono mengatakan, bayi RI dalam kondisi sehat. Bayi dibawa ke puskesmas setelah bidan desa mendapat telepon dari warga Sumberagung. \"Bayi dan ibunya diantarkan ke puskesmas untuk mendapat pertolongan medis. Sekarang Bayi masih kami observasi 1x24 jam,\" kata Agung. Peristiwa tersebut bermula saat RI merasa mulas pada Sabtu (6/4) malam. Ia  meminta seorang temannya menjemput dirinya di rumah di Kecamatan Pardasuka. Keduanya lalu berkendara menggunakan sepeda motor menuju Kecamatan Pringsewu. Karena merasa bingung dengan kondisi RI yang akan melahirkan, keduanya hanya berputar-putar. Hingga akhirnya, RI merasa tidak tahan untuk segera melahirkan. Keduanya pun berhenti di pinggir jalan hingga RI melahirkan hanya dibantu temannya tersebut. Karena tak tahu hal yang harus diperbuat saat melahirkan, kedua remaja tersebut merasa bingung setelah bayi keluar dari perut ibunya. Menurut cerita RI, keluarganya tidak mengetahui akan kehamilannya. Remaja putus sekolah ini tinggal bersama ayahnya yang bekerja sebagai sopir. Ibunya meninggal sekitar setahun lalu. Kemudian ia berkenalan dengan seorang pria melalui Facebook. RI baru bertemu pria tersebut dua kali. Saat itu keduanya berhubungan intim. Mengetahui RI hamil, pria itu memutuskan hubungan pertemanan di Facebook maupun WhatsApp. (sag/ais)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: