Masyarakat Kelurahan Blambangan Umpu Berharap Adanya Fogging

Masyarakat Kelurahan Blambangan Umpu Berharap Adanya Fogging

RADARLAMPUNG.CO.ID - Masyarakat Kelurahan Blambangan Umpu memgharapkan Dinas Kesehatan Waykanan menggelar fogging di wilayah Pasar Pemda KM II Kelurahan Blambangan Umpu. Di mana, baru-baru ini, Nur (53), salah seorang warga setempat dikabarkan positif DBD. \"Kami sudah lapor ke Puskesmas Blambangan Umpu, dan pihak Puskesmas Blambangan Umpu pun sudah melakukan Penelitian Efidiomologi, dan memang ditemukan jentik, sehingga langsung melaporkan hal itu ke Dinas Kesehatan Waykanan, untuk minta di-fogging. Tetapi hingga hari ini belum ada konfirmasi kapan akan dilakukan fogging,\" ujar Hasanudin selaku Lurah Blambangan Umpu. Menurut Hasanudin, sebenarnya bukan di Km II Blambangan Umpu saja terdapat warga yang sudah terserang DBD. Pekan lalu, pada akhir Februari ada tiga warga Blambangan Umpu lainnya yang terkonfirmasi DBD, yakni di Jalan Samudra dan di Jl. Ebara, Kelurahan Blambangan Umpu. Kepala UPT Puskesmas Blambangan Umpu Wiwin Sri Wahyuni membenarkan keterangan Lurah Blambangan Umpu. Dan, setelah menerima laporan, pihaknya langsung melakukan PE dan melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Kesehatan Waykanan untuk dilakukan Foging Fokus. “Puskesmas Blambangan Umpu sudah lakukan tinjauan ke lokasi dan lakuan PE. Juga sudah lapor ke Dinas, tetapi memang untuk pelaksanaan fogging ketentuannya apa pada Dinas Kesehatan Waykanan, jadi kita menunggu, dan kami pun sudah meminta warga untuk menerapkan menguras, menutup, dan menimbun serta membiasakan memiliki lingkungan yang bersih untuk menghindari berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD di lingkungan masing–masing,” ujar Wiwin. Kepala Dinas Kesehatan Waykanan, melalui Sekretaris Dinas Andi Octoviandi menyatakan akan segera meminta kepada bidang yang menangani itu untuk segera melakukan Fogging Fokus, sebagai upaya melebarnya posisi endemi DBD. “Foging Fokus itu bukan berarti membrantas DBD itu hanya mematikan nyamuk yang sudah dewasa, sedangkan untuk jentiknya nanti akan dibagikan abate, tetapi terpenting sekarang kemauan dari warga untuk membiasakan hidup sehat dengan 3 M, karena nyamuk penyebab DBD itu tidak hidup di tempat yang kotor, tetapi dia air bersih yang tentu keberadaannya ada di lingkungan kehidupan kita,” tegas Andi. (sah/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: