Iklan Bos Aca Header Detail

Unila Kampanyekan Gerakan Konservasi Anggrek di Kampus

Unila Kampanyekan Gerakan Konservasi Anggrek di Kampus

RADARLAMPUNG.CO.ID -  Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Universitas Lampung (Unila) Prof. Asep Sukohar memberi sambutan pada webinar nasional yang diselenggarakan SDGs Center Unila secara daring melalui Zoom dan Youtube, Sabtu (4/9). Webinar nasional bertajuk “Campus Garden Berbasis Konservasi Anggrek Alam dan Pengembangan Anggrek Hibrida untuk Mewujudkan Kampus Berkelanjutan” itu diikuti 367 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia. Dalam sambutannya, Prof. Asep mengatakan, webinar merupakan bagian upaya membentuk dan melaksanakan beberapa strategi dan inovasi program pengelolaan lingkungan yang sesuai dengan 6 kriteria perguruan tinggi negeri. Seluruhnya berkaitan dengan manajemen lingkungan dan konservasi. Program konservasi anggrek di Unila sendiri hingga saat ini masih terus berkembang. Program ini diinisiasi sebuah organisasi yaitu Unila Orchid Lovers yang beranggotakan seluruh dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Unila. Organisasi ini memiliki cita-cita besar yaitu menjadikan Unila sebagai tempat konservasi anggrek spesies dan hibrida di Indonesia. Berdasarkan data, saat ini sudah terkumpul 800 tanaman anggrek terdiri dari 17 spesies anggrek yang berasal dari masyarakat dan Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Cabang Provinsi Lampung. Ditambah donasi 100 anggrek dari Alumni Fakultas Pertanian (FP) Unila. Guru Besar Ilmu Farmakologi dan Farmasi Klinik Unila ini mengatakan, pada 11 Juni lalu dirinya secara resmi me-launching Unila Campus Garden sekaligus menyampaikan terima kasihnya pada Didi Setoyadi yang telah mendaftarkan ID Anggrek yang saat ini menjadi maskot untuk Campus Garden Unila yaitu, Dendronium Unila Campus Garden. “Anggrek hibrida telah resmi didaftarkan di Royal Hortikultural Inggris. Peluncuran Anggrek Dendronium ini bertepatan pada Dies Natalis Unila ke 56. Kami berharap ID Anggrek tersebut menjadi penyemangat bagi para peneliti dan pengembang anggrek jenis dendronium,” ujarnya. (gie/rls/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: