Menko Perekonomian Minta Prokes di Lampung Diperketat, Masker Bukan Sebatas Dikantongi
Radarlampung.co.id - Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto pada Sabtu (12/2) mengunjungi Tulangbawang Barat dalam kegiatan panen padi gogo. Dalam kesempatan itu, Airlangga sempat meminta pada Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Bupati Tubaba Umar Ahmad untuk meningkatkan kesadaran penerapan protokol Kesehatan di masyarakat. Airlangga mengatakan situasi Covid-19 di Tulangbawang Barat, baik dengan kondisi penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di level 2. \"Alhamdulillah baik level nya level 2 dan memang di bandingkan Jawa-Bali luar jawa Bali ini masih 7% (kasus) dibandingkan di pulau Jawa yang mencapai 93% terutama dari omicron jadi memang kita harus tetap waspada karena biasanya luar Jawa Bali ada delay 3-4 Minggu dan biasanya pertama nya ke Lampung dan Medan,\" beber Airlangga. Karena itu, Airlangga meminta Gubernur dan seluruh Bupati/Walikota se Lampung waspada. Serta meminta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penerapan prokes. \"Oleh karena itu kita minta Gubernur Lampung, saya lihat tadi di Tubaba yang bawa masker tapi dibawa di kantong. Kedisiplinan ini penting, karena yang nama nya omicron itu penyebaran nya sangat tinggi,\" tambahnya. Untuk kasus di Indonesia khusus DKI Jakarta, saja itu saat ini kasus hariannya sudah lebih tinggi daripada varian delta sebelumnya. Penularan varian Omicron ini di perkirakan bisa penularan nya 2-3 kali dari delta. \"Karenanya kita harus tetap waspada, terutama dalam menyiapkan persiapan di rumah sakit, isoalasi terpusat, dan juga obat-obatan nya di cek dan juga oksigen. Jangan sampai ketika naik itu semua kewalahan,\" lanjutnya. Apalagi dengan memperhatikan kasus Covid-19 varian Omicron saat ini banyak masyarakat yang asimptomatik (tanpa gejala). Sehingga dapat memungkinkan kenaikan kasus konfirmasi yang cepat. \"Maret harapannya sudah relatif stabil namun kuncinya adalah vaksinasi. Yang paling penting sekarang sudah untuk booster diutamakan yang lansia dan kormobid. Itu yang utama,\" tambahnya. Sementara, pada panen padi gogo di Tubaba, Airlangga dan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi serta Aburizal Bakrie itu merupakan panen padi yang dapat tumbuh ditanam pada areal lahan kering atau lazim disebut dengan padi tegalan. Budidaya padi gogo sama sekali tidak membutuhkan irigasi dan dapat diaplikasikan didaerah bercurah hujan rendah. Luasan area tanaman padi Gogo pada lahan kering di Tulangbawang Barat ini terhampar seluas 84 ha. Keberhasilan penanaman padi Gogo di Kabupaten Tubaba ini diharapkan bisa menjadi model pengembangan lahan kering tanaman padi di Kabupaten/kota lainnya di wilayah Lampung. Pada kegiatan tersebut Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa saat ini Provinsi Lampung menempati posisi urutan ke-5 produsen padi di Indonesia setelah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan, dengan jumlah produksi 2.4 juta gabah kering giling (GKG), dengan produktifitas 50 kwintal per hektar. Kemudian dengan adanya pengembangan varitas padi gogo di Provinsi Lampung, Menko Airlangga berharap padi gogo bisa memberikan hasil yang positif dan dapat dibudidayakan di lahan-lahan kering lainnya di Provinsi Lampung sehingga dapat lebih meningkatkan produktifitas padi. Menurut Menko Airlangga, Indonesia dalam 3 Tahun terakhir sudah tidak pernah import beras. \"Dengan persediaan yang lebih dari cukup, saat ini kita justru menghadapi musim panen, dan sudah banyak negara lain yang minta,\" ucap Menko. Kemudian Menko juga menyampaikan arahan Presiden Joko Widodo untuk seluruh Provinsi agar memperbaiki Nilai Tukar Petani (NTP). \"Alhamdulillah NTP Provinsi Lampung sudah diatas 100,\" tutup Menko. Berdasarkan data BPS Provinsi Lampung per tanggal 2 Februari 2022, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Lampung Januari 2022 sebesar 106,85 atau naik 0,52 persen. Peningkatan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib). Kenaikan It Lampung sebesar 1,30 persen dan Ib yang naik sebesar 0,77 persen. NTP Provinsi Lampung Januari 2022 untuk masing-masing subsektor tercatat Subsektor Padi & Palawija (NTP-P) (95,67), Hortikultura (NTP-H) (95,89), Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr) (122,21), Peternakan (NTP-Pt) (104,71), Perikanan Tangkap (108,94), dan Perikanan Budidaya (100,41). Pada Januari 2022 terjadi peningkatan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) Provinsi Lampung sebesar 0,79 persen yang disebabkan oleh peningkatan indeks kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Sementara itu Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam sambutannya mengucapkan Selamat datang kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto di Provinsi Lampung. Gubernur Arinal mengatakan bahwa meskipun saat ini sedang dalam masa pandemi Covid-19, namun perekonomian Lampung dapat terus meningkat. \"Alhamdulilah pak Meko, meskipun dalam kondisi Covid-19, tapi perekonomian kita dapat terus meningkat. Saat ini Provinsi Lampung urutan ke 5 produksi padi, Jagung No.3, Kopi No.1, Udang No. 1 dan banyak komoditas lainnya,\" papar Arinal. Gubernur juga mengucapkan terimakasih kepada Aburizal Bakrie yang melalui Bakrie Sumatera Plantations Tbk, telah berhasil menghadirkan inovasi perkebunan padi gogo pertama di Indonesia dengan cara mengkonversikan lahan kering seluas 84 hektar yang dikelola dengan menggunakan manajemen modern. \"Dulu Lampung sebenarnya menggunakan metode penanaman lahan kering, kemudian beralih ke persawahan, dengan adanya percontohan ini semoga menjadi titik balik, agar kita juga bisa menggunakan lahan kering, supaya produktifitas kita terus meningkat, saya akan berjuang dengan maksimal,\" tegas Gubernur. Sementara itu Direktur Bakrie Sumatera Plantation Tbk Adhika Andrayudha Bakrie menyatakan bahwa Bakrie Group berkomitmen memberikan yang terbaik untuk negeri dan mendukung semua program pembangunan, baik Pusat maupun ditingkat Daerah, dalam hal ini Provinsi Lampung. \"Kami berkomitmen untuk mendukung program pembangunan baik pusat maupun daerah, berkontribusi dengan menyediakan lahan pertanian yang berbeda, yakni sawah kering dengan proses penanaman yang dilakukan dengan modern,\" ucapnya. \"Pada lahan 84 hektar ini, dari hasil uji panen oleh BPS dan Dinas Pertanian Tulang Bawang Barat diperoleh hasil 5.3 ton per hektar, jika hasil panen memuaskan, maka dapat dijadikan percontohan untuk wilayah lainnya,\" pungkas Adhika. (rma/rls/sur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: