Iklan Bos Aca Header Detail

UPTD Museum Lampung Fokuskan Pembinaan Perwakilan LCC  Kebudayaan dan Permuseuman ke Tingkat Nasional

UPTD Museum Lampung Fokuskan Pembinaan Perwakilan LCC  Kebudayaan dan Permuseuman ke Tingkat Nasional

Radarlampung.co.id - Pasca ditetapkan SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kota Metro meraih Juara I Lomba Cerdas Cermat (LCC) Kebudayaan dan Permuseuman tingkat SMP/MTS se-Provinsi Lampung, UPTD Museum Lampung memfokuskan Pembinaan Perwakilan Lampung untuk ajang tingkat Nasional.

Kepala UPTD Museum Lampung Dra. Zuraida Kherustika, MM didampingi Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Museum Lampung Budi Supriyanto, M.Si  menyampaikan bahwa juara LCC Kebudayaan dan Permuseuman Tingkat SMP/MTS Provinsi Lampung akan berkompetisi pada tingkat Nasional pada 16-20 Oktober 2019 mendatang di Museum Nasional Indonesia, Jakarta.

\"Dimana data nama kelompok hasil seleksi LCC Kebudayaan dan Permuseuman tingkat Provinsi mewakili Lampung ke tingkat nasional dikirim ke Panitia paling lambat pada 27 September 2019 melalui Fax (021) 3447778. Ini berdasarkan surat diterima oleh kami dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Lampung dalam hal ini melalui Museum Nasional dengan nomor surat 1354/E7.6/HM/2019,” jelas Zuraida, Kamis (25/7).

Dijelaskannya, LCC Kebudayaan dan Permuseuman Tingkat SMP/MTS se-Nasional diikuti 34 Provinsi di antaranya, UPTD Museum Lampung, Museum Sigenjei Jambi, Museum Balaputeradewa Sumatera Selatan.

Kemudian, Museum Adityawarman Sumatera Barat, Meseum Kebangkitan Nasional DKI Jakarta, Museum Mpu Tantular JawaTimur, Museum Siwalima Ambon Maluku, Museum Negeri Provinsi Bengkulu dan perwakilan Provinsi lainnya.

Tak lupa, Zuraida mengimbau kepada SMP M. Ahmad Dahlan sebagai Juara I LCC Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi Lampung untuk persiapkan diri sebaik mungkin terutama pendalaman materi Kebudayaan dan Permuseuman Nasional.

Meneruskan pesan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung Drs. Sulpakar, MM, sambung Zuraida, LCC Kebudayaan dan Permuseuman Tingkat  SMP/MTS Se-Provinsi Lampung ini tidak semata meraih kemenangan tapi yang ingin dipetik dari kegiatan tersebut bagaimana anak-anak ini dapat mewarisi budaya dari leluhur, mengenal benda carga budaya, serta mencintai Museum Lampung.

Karena itu, Apapun bentuk kegiatan diselenggarakan oleh jajaran dinas pendidikan dan kebudayaan, tidak lain untuk mewujudkan pendidikan karakter sepertinya bagaimana anak anak SMP/MTS se-Provinsi Lampung memiliki budi pekerti yang baik, kejujuran dan akhlak baik, mampu bekerjasama dengan lingkungan, sifat terbuka dan sopan santun kepada siapapun.

Maka dari itu, Zuraida berharap seluruh program pemerintah pusat ke depan dapat menyentuh ke pelosok daerah dalam pendidikan karakter bangsa. “Kami berharap LCC Kebudayaan dan Permuseuman se-Provinsi Lampung diikuti mulai dari tingkat SD/MI hingga SMA/SMK/MA  se-Provinsi Lampung,\" tandasnya.

Sementara itu, Kepala SMP M. Ahmad Dahlan Metro Ali Musyafa, S.Ag., M.M melalui Heni Pratiwi, S.Pd sebagai guru IPS di SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan menyampaikan anak-anak dan juga guru pembimbing sangat bersyukur karena Tahun ini SMP bisa mendapat juara 1 setelah 4 Tahun berturut-turut bertahan di juara harapan 1. 

\"Tentunya kami sangat bersyukur atas prestasi yang dapat diraih siswa-siswi kami SMP M. Ahmad Dahlan Metro dan terimakasih anak-anak dan pembimbing sudah bekerja keras sehingga dapat berprestasi,” ungkapnya.

Terkait persiapan menghadapi ajang tingkat nasional, Heni menyampaikan  bahwa pembina sekolah akan membimbing kelompok siswa yang akan bertanding di tingkat nasional dengan cara lebih mematangkan materinya, terutama tentang pendalaman materi kebudayaan dan permuseuman nasional.

\"Namun selain materi yang harus dibangun juga adalah mental dan kepercayaan diri anak-anak agar siap untuk  berlomba di tingkat Nasional,\" tambahnya.

Menurutnya, latihan akan disesuaikan dengan keluangan waktu pelatihan,  di mana ada empat pelatih di SMP M. Ahmad Dahlan dan mereka adalah guru di sekolah tersebut. 

\"Anak-anak juga akan belajar mandiri materi lomba LCC, mereka dibebaskan untuk tidak mengikuti kelas selama proses KBM. Jadi mereka fokus untuk persiapan lomba,\" tandasnya.

Untuk Perwakilan Kelompok Siswa Juara II  Lomba LCC Kebudayaan dan Permuseuman tingkat SMP/MTS Se-Provinsi Lampung diraih oleh SMP 22 Bandarlampung. Pembina IPS SMP 22 Bandarlampung Sri Budi Karyadi  menyampaikan rasa syukur atas raihan tersebut. [caption id=\"attachment_76938\" align=\"alignnone\" width=\"300\"]\"\" SMPN 22 Bandarlampung peraih Juara II LCC Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi Lampung[/caption]

”Mereka salah satu kelompok siswa terbaik khususnya bidang IPS. Ke depan kami akan siapkan pendalaman materi bagi anak-anak kami, khususnya literatur Kebudayaan dan Permuseuman,\" imbuhnya.

Sedangan Perwakilan Kelompok Siswa Juara III  Lomba LCC Kebudayaan dan Permuseuman tingkat SMP/MTS Se-Provinsi Lampung diraih oleh SMPN 1 Pringsewu.  [caption id=\"attachment_76939\" align=\"alignnone\" width=\"300\"]\"\" SMPN 1 Pringsewu peraih Juara III LCC Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi Lampung. Foto-Foto Anggi Rhaisa/radarlampung.co.id[/caption]

Surtisah S.Pd bersama Srimulyani S.Pd juga guru pembina Prestasi Pelajaran IPS SMPN 1 Pringsewu  menyambut  baik pelaksanaan LCC Kebudayaan dan Permuseuman Tingkat SMP/MTS se-Lampung karena dapat meningkatkan motivasi anak didik khususnya memahami sejarah masa lalu dan permuseuman.

“Kami mendukung terus adanya LCC Kebudayaan dan Permuseuman di Provinsi Lampung guna memacu semangat siswa-siswi kami berprestasi di bidang Kebudayaan dan Permuseuman di Provinsi Lampung,\" ucapnya.

Diinformasikan, LCC Kebudayaan dan Permuseuman Tingkat Provinsi Lampung berlangsung dua hari 23-24 Juli 2019) dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Lampung Drs.Sulpakar.MM pada hari Selasa (23 Juli 2019) di GSG Museum Lampung.

Peserta lomba cerdas cermat  (LCC) Kebudayaan dan Permuseuman Tingkat  SMP/MTS se-Provinsi Lampung diikuti 18 SMP/MTS se-Lampung di antaranya Metro, Lambar, Lampung Tengah, Pesawaran, Pringsewu, Lamsel, dan Bandarlampung yang dinilai oleh lima juri. Tiga juri berasal dari Guru IPS dan dua orang juri dan Museum Lampung.(gie/kyd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: