Iklan Bos Aca Header Detail

Verifikator Kota Layak Anak ke Lamteng : Gizi Anak Bagus, Iklan Rokok Masih Banyak

Verifikator Kota Layak Anak ke Lamteng : Gizi Anak Bagus, Iklan Rokok Masih Banyak

radarlampung.co.id. - Tim Verifikasi Lapangan Kota Layak Anak (KLA) Pusat Dr. Ernanti Wahyurini, M.Sc. dan Yusuf Al-Farisi dari Tim IV Kementerian PPPA melakukan penilaian terhadap Lampung Tengah. Ernanti menilai Lamteng terkait asupan gizi bagi anak sudah bagus. Hanya masalah wilayah bebas rokok buruk karena masih banyak iklan serta pusat kreativitas anak, dan sekolah ramah anak juga belum baik. \"Kalau masalah gizi bagi anak sudah bagus. Masalah wilayah bebas rokok masih buruk. Iklan-iklan rokok masih banyak. Pusat kreativitas anak dan sekolah ramah anak juga belum baik,\" katanya, Kamis (2/5). Ernanti menyatakan ada 24 indikator yang terdiri atas enam kelompok dan lima indikator penilaian untuk menjadikan kota layak anak. \"Pertama, kelompok kelembagaan. Ini harus ada kebijakan pemerintah daerah dan anggarannya. Harus ada gugus tugas sebagai penggerak, profil, dan rencana aksi daerah. Kemudian peran dunia usaha, media, dan keterlibatan masyarakat atau forum anak. Kedua, ada hak sipil. Ada akta kelahiran, informasi layak anak, dan partisipasi anak. Misalnya ada perpustakaan anak dan sebagainya,\" ujarnya Ketiga, kata Ernanti, lingkungan keluarga dan hak pengasuhan anak. \"Di sini ada perkawinan anak, lembaga konsultasi keluarga, lembaga pengasuhan alternatif, dan infrastruktur ramah anak. Keempat, faktor kesehatan dasar dan kesejahteraan. Indikatornya persalinan harus di fasilitas kesehatan, prevalensi gizi, FMBA, faskes dengan pelayanan ramah anak, air minum bersih dan sanitasi, serta kawasan bebas rokok,\" katanya. Kelima, kata Ernanti, pendidikan, pemanafaat waktu luang, dan kegiatan budaya. \"Anak harus mendapat pendidikan layak PAUD, Wajib Belajar 12 tahun, SRA, dan PKA. Ada sekolah ramah anak dan pusat kreativitas. Keenam, perlindungan khusus korban kekerasan eksploitasi, korban pornografi dan narkoba, penyandang disabilitas, ABH, dan anak teroris. Ini harus mendapat pelayanan. Kunci KLH di situ,\" ucapnya Terkait jumlah kasus kekerasan seksual terhadap anak, kata Ernanti, belum menjadi indikator penilaian. \"Kalau itu sekarang belum masuk indikator. Kami hanya menilai kasus terlayani atau perlindungan terhadap anak. Namun, nantinya pasti masuk indikator penilaian,\" ungkapnya. Bupati Lamteng Loekman Djoyosoemarto menyatakan dalam penilaian ini tak ada persiapan khusus. \"Nggak ada persiapan khusus. Tapi, kita lakukan secara terus menerus. Sebenarnya kita diminta menilai diri sendiri dan dilaporkan ke pusat. Kita optimistis Lamteng bisa menjadi kota layak anak,\" tegasnya. (sya/wdi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: