Wagub Gelar Rapat Percepatan Penanganan Covid-19 di Simpul Pintu Masuk Lampung
RADARLAMPUNG.CO.ID - Rapat percepatan penanganan virus Corona (Covid-19) di Lampung kembali digelar. Wakil Gubernur Lampung Chusnunia memimpin rapat yang digelar di ruangan rapat utama (Rupatama) Kantor Gubernur Lampung, Kamis (26/3).
Nunik -sapaan akrab Chusnunia- memimpin rapat dengan upaya penanganan cepat dan membendung penyebaran virus Corona begitu dengan simpul simpul pintu masuk Lampung dan menyiapkan 30 rumah sakit untuk ruang isolasi.
Nunik mengatakan, di tengah bertambahnya jumlah pasien positif covid-19 di Indonesia, pihaknya akan terus berusaha menekan angka penyebaran virus di pintu masuk Lampung. Melalui Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan sebagai garda terdepan yang menjaga pintu masuk menuju Provinsi Lampung.
“Kita harap di Lampung ini jangan sampai Corona tidak terbendung. Untuk itu kita harus cepat mengambil langkah-langkah percepatan dalam menanggulangi virus Covid-19. Dan hari ini situasi Covid-19 di Provinsi Lampung yaitu, 294 Orang Dalam Pemantauan (ODP), 15 Pasien Dalam Pengawasan, 1 Positif Covid-19, dan 0 meninggal. Kita berharap sampai nantinya wabah ini berakhir tidak ada korban meninggal di Provinsi Lampung,” ujar Nunik.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Reihana menyampaikan bahwa dari 30 Rumah Sakit yang telah disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Lampung telah menyiapkan dana sebesar Rp25 miliar khusus untuk pencegahan dan penanganan Covid-19.
“Rumah Sakit Bandar Negara Husada (RSBNH) juga telah kita siapkan sebagai Rumah Sakit Pusat Penanganan Virus Corona di Lampung yang sudah dilengkapi dengan alat-alat medis, dan kapasitas ruang isolasi untuk sekitar 100 orang,” kata Reihana.
Reihana menambahkan untuk rapid test, pihaknya belum menerima dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). \"Rapid test yang dari Kemenkes kita belum ada, kita mau pengadaan sendiri, uangnya ada namun barangnya sedang sulit dan harus melalui pre order,” ujarnya.
Hadir pula Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung Bambang Sumbogo menyampaikan bahwa Dishub telah melakukan penanganan Pencegahan COVID-19 pada simpul simpul transportasi di Provinsi Lampung.
Simpul simpul tersebut yakni di Bandara Internasional Raden Inten II, Pelabuhan Internasional Panjang, Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni, Stasiun KA Tanjung Karang Rejosari dan lain lain, Bandara M. Taufik Kiemas, Terminal Tipe A Rajabasa, Poll Damri Tanjung Karang Rajabasa dan Metro, Terminal Tipe B Mulyojati serta Simpang Propau.
“Kegiatan rutinitas harian yang dilaksanakan pada simpul-simpul transportasi untuk pencegahan penularan Covid-19 yaitu penyemprotan disifektan, penyiapan washtaffel, penyiapan hand sanitizer, pengecekan suhu badan, penggunaan masker dan mengutamakan pelayanan yang sifatnya online untuk meminimalisir kontak fisik petugas dan konsumen,” jelasnya.
Sementara Anggota Komite III DPD RI Jihan Nurlela menyoroti minimnya alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis untuk merawat pasien yang tertular virus Covid-19. Ia meminta pemerintah untuk menyelidiki stok APD untuk menghindari oknum yang sengaja menimbunnya dan menindak tegas bila terbukti ada yang melakukan penimbunan APD.
Kelangkaan APD selain karena stok yang menipis karena pelonjakan permintaan menurut jihan juga karena kurang siapnya pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Indonesia.
\"Pemerintah harusnya sudah mengantisipasi sejak awal, lagi dan lagi saya harus katakan bahwa pemerintah terbuai dengan laporan kemenkes yang mengatakan Indonesia aman dari virus corona sehingga kurang ada persiapan yang matang untuk menghadapi pandemi covid19 ini,\" tambahnya.
Jihan mengatakan seluruh instansi harus bahu membahu dalam menghadapi wabah Covid-19 ini, termasuk masyarakatpun harus bisa diajak kerjasama untuk mematuhi apa yang menjadi kebijakan pemerintah untuk social-distancing. (rma/rls)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: