Nopol Pengendara Penganiaya Wartawan, Milik Puskesmas Abung Pekurun Lampura

Nopol Pengendara Penganiaya Wartawan, Milik Puskesmas Abung Pekurun Lampura

radarlampung.co.id - Paska peristiwa penganiyaan wartawan Radar Lampung, Agung Budiarto, oleh dua orang tidak dikenal yang diduga menggunakan kendaraan dinas (Randis) roda dua milik Pemkab Lampung Utara (Lampura), akhirnya mulai terkuak.

Melalui bagian Kepala Bidang Aset di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Kabupaten Lampura, Riskal membenarkan jika nomor polisi Yamaha RX King BE 5061 JZ tersebut, milik aset Pamkab setempat.

\"Kalau mengkerucut nomor polisinya, memang benar itu milik aset Pemkab Lampura. Aset roda dua itu, saat ini berada di Puskesmas Abung Pekurun, dan tercantum di data atas nama Ismail merupakan staf puskesmas setempat,\" tegas Riskal, Selasa (20/10).

Ia juga menyayangkan, jika Randis milik Pemkab Lampura, nomor polisinya dirubah menjadi warna hitam. Terlebih Randis tersebut bukan dipakai bersangkutan.

\"Kita sudah koordinasi dengan pihak dinas kesehatan. Itu bagian bendahara barangnya. Untuk keterangan dari Dinkes, membenarkan jika Randis tersebut berada di Puskesmas Abung Pekurun,\" ujarnya.

Kemudian Radar Lampung, mendatangi ruangan Bendahara Barang di Dinas Kesehatan Lampura, Tarno. Di lokasi, pihaknya juga membenarkan jika Randis Yamaha RX King BE 5061 JZ saat ini berada di Puskesmas Abung Pekurun. Menurut data miliknya saat ini, Randis tersebut atas nama Ismail, yang merupakan staf di Puskesmas setempat.

\"Saya sudah koordinasi dengan bagian Aset di Pemkab Lampura, pagi ini. Nanti, jika ada perintah untuk menghadirkan Randis, akan kita apelkan secepatnya,\" tegas Tarno.

Sebelumnya, kejadian nahas menimpa Agung Budiarto. Wartawan Radar Lampung tersebut diduga dianiaya orang tidak dikenal di Jalan Sultan Agung Bandarlampung, tepatnya di dekat lokasi proyek pengerjaan flyover, Senin (19/10). Selain dikeroyok kunci sepeda motornya dirampas orang tak dikenal.

Peristiwa tersebut berawal saat korban tengah melintas di Jalan Sultan Agung dari kantor DPRD Provinsi Lampung menuju Graha Pena, Radar Lampung sekira pukul 15.20 WIB. Saat itu, posisi jalan dalam kondisi macet lantaran pengerjaan flyover Jl. Sultan Agung. Tiba-tiba dari arah belakang, ada satu pengendara sepeda motor Ninja berwarna hijau menarik gas berulang-ulang. Korban menanyakan alasan mengapa pengendara tersebut menarik gas. Dan korban dan pengendara kawasaki Ninja tersebut sama-sama kembali melajukan sepeda motornya.

Namun, ada satu pengendara Yamaha RX King BE 5061 JZ menyalip dan memepet sepeda motor korban dan berteriak sambil melontarkan cacian. Padahal, saat itu Agung merasa sudah tidak ada persoalan. Dalam waktu hampir bersamaan, sepeda motor Agung ditabrak dari arah belakang oleh pengendara sepeda motor Ninja tadi.

Sontak, Agung langsung menghentikan sepeda motornya lalu ingin meminta penjelasan mengapa sampai menabrak. Namun, pengendara RX King menghampiri korban dan menanyakan. “Sok hebat kamu ini berhenti di tengah jalan,” kata Agung menirukan ucapan pengendara tersebut.

Saat itu Agung berusaha menjelaskan selain dalam posisi macet, dia menghentikan motor lantaran ditabrak di bagian ban oleh pengendara sepeda motor ninja tersebut. “Wajar saya menanyakan, mengapa sampai menabrak?,” ungkap Agung.

Namun, pengendara RX King masih saja berbicara dengan nada tinggi. Terjadi adu mulut. Namun, tiba-tiba, satu orang yang dibonceng oleh pengendara RX King itu melempar wajah korban dengan pasir sehingga masuk ke mata korban. Di situ menurut Agung terjadi beberapa kali pemukulan. Kemudian sempat dilerai warga dan pengendara yang juga melintas.

“Setelah disiram pasir ke wajah saya, sempat terjadi beberapa kali pemukulan. Kemudian, mereda karena banyak warga. Setelah dilerai, saya sempat memotret pelaku pengendara Sepeda motor RX King itu. Namun dia tidak terima. Saya sudah diatas motor. Dia menghampiri saya. Saya kira dia hendak memukul, tapi mengambil kunci kontak motor saya. Lalu saya rebut dan hanya mendapat gantungannya saja. Setelah itu dia kabur,” kata dia.

Dari penelusuran di situs Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Lampung, diketahui sepeda motor Yamaha BE 5061 JZ merupakan kendaraan dinas (randis) pelat merah. Namun belum diketahui randis di lingkungan pemerintah mana. Saat ini, korban berencana mengumpulkan berkas untuk laporan ke polisi. (ozy/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: