Wisata Alam 21 Tuba Sabet Penghargaan ADWI Kemenparekraf
Radarlampung.co.id - Wisata Alam 21 Kabupaten Tulangbawang (Tuba) menerima penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2021 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). ADWI 2021 merupakan salah satu program pengembangan kepariwisataan Indonesia yang dijalankan Kemenparekraf. Ajang kompetisi ini menghadirkan tujuh kategori penilaian: penerapan CHSE (cleanliness, health, safety, and environmental sustainability), desa digital, souvenir (kuliner, fesyen, kriya), daya tarik wisata (alam, budaya, buatan), konten kreatif, homestay, dan toilet. Melalui kategori-kategori tersebut diharapkan mampu mendorong berkembangnya desa wisata menjadi desa wisata berkelanjutan. ADWI juga menghadirkan pendampingan dan pelatihan, serta peningkatan kapasitas bagi pengelola desa-desa wisata yang diharapkan mampu mendorong berkembangnya desa wisata menjadi wisata berkelanjutan. Wisata Alam 21 yang terletak di Kampung Ajimesir, Kecamatan Gedungaji, menyabet penghargaan kategori daya tarik wisata. ADWI 2021 dilaksanakan pada tanggal 7 Mei sampai 26 Juni 2021 dan diikuti 1.831 desa wisata yang mendaftar. \"Alhamdulillah wisata alam 21 mendapatkan penghargaan kategori daya tarik wisata,\" kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tulangbawang Ismed, Kamis (25/11). Ismed menjelaskan, kawasan wisata alam 21 menyajikan panorama alam. Dibangun pada September 2020, tempat ini menjadi satu-satunya desa wisata binaan Kemenparekraf di Kabupaten Tulangbawang. \"Kami berharap kedepan wisata alam 21 dapat lebih berkembang, sehingga dapat membantu perekonomian warga sekitar,\" terangnya. Sementara itu, Bupati Tulangbawang Winarti mengungkapkan, wisata alam 21 terbentuk salah satunya dari bantuan program ekonomi kreatif bergerak melayani warga (BMW). Pemkab Tulangbawang melalui program ekonomi kreatif sendiri memberikan stimulan sebanyak Rp20 juta kepada kelompok penerima bantuan. Dari modal ini, kelompok Karang Taruna Tunas Harapan dan kelompok PKK Wanita Bunda Kreatif ingin membuat suatu gerakan perubahan. Bermodal uang tunai Rp40 juta dari program ekonomi kreatif. Muncul ide untuk membuat destinasi wisata alam dengan mengembangkan potensi wisata yang ada di kampung. Proses pengembangan wisata alam 21 dilakukan dengan cara gotong royong. Aparatur kampung dibantu oleh masyarakat. Di lokasi tersebut, berdiri stand yang digunakan oleh emak-emak untuk berdagang. Ada juga pondok-pondokan, kapal klotok dan berbagai macam kerajinan tangan yang dijajakan. Pemkab Tulangbawang juga mulai bergerak mengembangkan wisata alam 21 agar semakin ramai dikunjungi. Salah satunya dengan menggandeng beberapa bank untuk membantu memperluas usaha dan tempat wisata tersebut. (nal/sur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: