Iklan Bos Aca Header Detail

Yatim Piatu Itu Teriak, Mana Ayah dan Ibu?

Yatim Piatu Itu Teriak, Mana Ayah dan Ibu?

radarlampung.co.id – Kondisi bocah itu membuat iba. Kepala dan kaki kanannya diperban. Ia adalah Lani, balita berusia dua tahun yang menjadi yatim piatu setelah orang tuanya meninggal dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Lintas Sumatera KM 21-22 Desa Tarahan, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, Rabu (25/9). Lani, dirawat bersama sang kakak, Febriansyah (10), di ruang anak, lantai empat gedung Alamanda Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi. Abdul Moeloek (RSUDAM). Hanya paman dan bibi serta kerabat lain yang menunggui. Sesekali bocah malang itu menangis. Lantas ia menggulingkan tubuhnya. Katanya, ada nyamuk menggigit bagian tubuh yang luka. Sigap, Sanati, sang bibi menepuk tangannya. ”Nakal ya nyamuknya. Dah mati,” kata wanita yang mengenakan baju dan kerudung hitam, Kamis siang (26/9). Meski begitu, Lani tetap menangis. Sanati kemudian mengipasi tubuh mungil bocah perempuan itu. Mungkin ia tidak sanggup menahan sakit dari luka akibat kecelakaan yang dialaminya. Di samping ranjang perawatan Lani, yang berjarak beberapa langkah dari pintu, tergolek sang kakak Febriansyah. Kondisinya hampir sama. Bocah yang mengenakan kaos merah itu meringis menahan sakit. Tidak hanya menyebabkan kehilangan dua orang tua. Kecelakaan menyebabkan kakinya patah. Bahkan Rabu malam (25/9), ia terus menangis dan berteriak memanggil orang tuanya. Bibi yang lain sesekali mengipasinya. Wajah di ruangan itu terlihat sedih. Menyaksikan dua bocah ini sekejap menjadi yatim piatu. Sanata, paman Febriansyah menyatakan kondisi keponakannya mulai tenang. Namun tadi malam, keduanya berteriak dan menangis karena menahan sakit. ”Alhamdulillah. Sudah mulai ada perkembangan. Kalau nangis, iya memang begitu semalam,\" kata Sanata ditemui di ruang perawatan. Menurut dia, kedua keponakanya harus menjalani rangkaian operasi pada luka yang dideritanya. Namun ini masih dipertimbangkan oleh pihak keluarga. ”Iya, disarankan (operasi) sama dokter. Tapi masih belum dilakukan karena menunggu persetujuan keluarga,\" sebut dia. Sementara Khairul, paman Defri Oganda (18), korban luka lainnya mengatakan, saat ini keponakannya tengah menjalani operasi. ”Sekarang ini Defri lagi di ruangan operasi. Kata dokter, ada masalah dibagian tengkoraknya. Doain, mudah-mudahan cepat membaik,\" ujarnya. Diketahui, orang tua Febriansyah dan Lani tewas dalam kecelakaan, Rabu (25/9). Sarja (36) dan Satinah (34), mengembuskan nafas terakhir beberapa saat setelah tiba di RSUDAM. Kecelakaan maut terjadi sekitar pukul 07.05 WIB. Truk BE 9302 BG menabrak sejumlah kendaraan di depannya. Awalnya, truk melaju dari arah Kalianda menuju Bandarlampung. Diduga rem truk bermuatan jendela kaca, blong saat melintas di turunan Tarahan. Ini menyebabkan kendaraan tidak bisa dikendalikan dan menabrak empat motor. (mel/ais)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: