PAD 2019 Bandarlampung Hanya Terealisasi 78,37 Persen
radarlampung.co.id - Penyampaian Laporan Kerja Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Bandarlampung Tahun Anggaran 2019 akhirnya disampaikan setelah tertunda, karena dampak pandemi Covid-19.
Berdasarkan laporan, Walikota Bandarlampung Herman HN, kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandarlampung Wiyadi, di Ruang Sidang Paripurna DPRD setempat, pendapatan daerah tahun anggaran 2019 hanya terealisasi sebesar 78,37 persen.
Adapun anggaran pendapatan daerah tahun 2019 sebesar Rp2.928.895.825.710,00 hanya terealisasi sebesar Rp2.295.256.383.146,90 atau 78,37 persen, data yang disampaikan inu diketahui belum diaudit oleh BPK-RI.
Sedangkan dari sisi pembiayaan daerah, penerimaan pembiayaan dianggarkan Rp8.800.003.559,85 dan terealisasi sebesar 100 persen atau Rp8.800.003.559,85, pengeluaran pembiayaan dianggarkan sebesar Rp131.500.000.000,00 terealisasi sebesar Rp98.523.473.500,00 atau 74,93 persen.
“Pelaksanaan APBD tahun anggaran 2019 yang dituangkan dalam berbagai program dan kegiatan pemerintah dan pembangunan, secara umum telah dilaksanakan oleh seluruh organisasi perangkat daerah (OPD),” ujar Herman HN.
Dalam realisasi anggaran tersebut, pihaknya memprioritaskan sasaran pembangunan, antara lain pemantapan infrastruktur yang berwawasan lingkungan, pemantapan pembangunan pendidikan dan budaya,peningkatan kualitas dan pelayanan masyarakat.
“Serta peningkatan ekonomi daerah melalui ekonomi kerakyatan dan pariwisata, peningkatan pembangunan sosial keagamaan dan peningkatan kualitas sumber daya aparatur dan good goverance,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, dia mengungkapkan, akibat pengaruh pandemi Covid-19, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandarlampung mengakami kemerosotan drastis.
Padahal rata-rata pendapatan daerah setempat dikisaran angka Rp1,5 miliar per hari. Namun, semenjak pandemi Covid-19, PAD Kota Bandarlampung hanya dikisaran Rp300-400 juta saja per hari.
Anjloknya PAD itu, katanya, lantaran sejumlah pemasukan strategis, terutama sektor ekonomi melemah, yakni sejumlah hotel, restoran dan mal di Kota Bandarlampung tidak beroperasi.
“Jauh, karena kita dari Rp1,5 miliar per hari, karena hotel nggak berfungsi hotel nggak berfungsi, rumah makan, dan hiburan. Ada lima macam yang enggak berfungsi,” jelasnya
Kendati demikian, dia berharap Juni ini PAD Kota Bandarlampung kembali meningkat. Lantaran, sektor ekonomi dan industri di Kota Bandarlampung kembali bangkit. \"Mudah-mudahan bulan ini mulai naik. Saya yakin nanti berubah, karena waktu kemarin ada bulan puasa juga,” tandasnya. (apr/yud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: