Diduga Ditelantarkan, Pasien Laka Lantas Puskes Panjang Meninggal Dunia

Diduga Ditelantarkan, Pasien Laka Lantas Puskes Panjang Meninggal Dunia

RADARLAMPUNG.CO.ID - Nyawa M. Rizky Syahputra (14) tak tertolong usai sepeda motor Supra X yang dikendarainya tersenggol fuso di Jl. Ir. Sutami, di kawasan tanjakan tak jauh dari pos polisi jalan raya persimpangan Jl. Soekarno-Hatta. Anak ketiga dari pasangan Syahrial (62) dan Lisnawati (44), warga Jl. Pulau Ambon, Gang Gelatik, Kelurahan Pidada, Panjang, meninggal meski sempat dilarikan ke Puskesmas Panjang, setelah mengalami kecelakaan Rabu (3/4) sekitar pukul 15.30 WIB. Korban meninggal dunia sekitar pukul 17.15 WIB, dan dikebumikan Kamis (4/4) siang. Dari kejadian tersebut, pihak keluarga mengaku menyesalkan kinerja puskesmas. Pihak keluarga dari siswa kelas delapan SMPN 11 Bandarlampung itu menduga Rizky tidak mendapat penanganan maksimal dari Puskesmas Panjang, hingga akhirnya meninggal dunia. Hal tersebut diungkapkan Imelda (22) kakak prempuan almarhum. Diceritakan, sang adik mengalami lakalantas saat pulang dari kegiatan ekstra kulikuler, dan mengalami kecelakaan di turunan PJR, hingga mengalami luka-luka. \"Ada yang nolong atas nama Reno yang tengah melintas dan mengantar adik saya ke Puskesmas Panjang, karena Reno juga mau mengantar bapaknya yang sakit ke Puskesmas Panjang,\" ujarnya di rumah duka. Namun pihak keluarga baru mengetahui Rizky berada di Puskesmas Panjang, Rabu (3/4) sekitar pukul 17.15 WIB, setelah melihat informasi di grub Facebook. \"Sekitar 5 menit kami tiba di puskes, Rizky meninggal,\" ucapnya. Ia menuturkan, saat tiba di puskesmas Rizky tertidur di ranjang, tanpa mendapat perawatan lebih lanjut dari perawat yang berjaga. \"Jadi penangannya lambat, adik saya mengalami luka parah namun hanya didiamkan saja di atas tempat tidur, dan petugas hanya sibuk main ponsel,\" terangnya. Menurut Imelda, Rino yang membawa adiknya ke Puskes sempat meminta pihak puskesmas melakukan penanganan lebih lanjut atau melakukan rujukan, namun pihak puskesmas belum mau melayani dengan dalih belum ada pihak keluarga. \"Mestinya kan kalau sudah parah langsung aja dirujuk ke rumah sakit tanpa harus nunggu orang tuanya. Kan anak ini baru pulang sekolah pasti warga Bandarlampung dan memiliki keluarga,\" ungkapnya. Saat tiba di Puskesmas, Rizky berjalan menuju ke tempat tidur. Setelah beberapa saat diberi infus dan diberi betadine di bagian pelipis kepalanya. \"Adik saya sempat jatuh dari tempat tidurnya dan tertimpa tiang infus, ia hanya dibantu warga lain di puskesmas itu untuk naik ke tempat tidurnya,\" ceritanya. Dari kabar yang didapat Imelda, adiknya sempat mengeluarkan darah dari hidung maupun mulutnya. \"Tiap diajak bicara adik saya mengeluarkan darah,\"terangnya. Kamis (4/4) sekitar pukul 15.30 WIB, saar wartawan mencoba untuk mengkonfirmasi terdapat beberapa petugas di Puskesmas Panjang. Meraka enggan memberi tanggapan. Para petugas tersebut mengatakan bahwa kepala puskesmas telah pulang dari pukul 14.00 WIB. \"Ya sudah pulang kepala puskesmasnya, dr. Endang, kalau mau konfimasi ke Kepala Puskes,\" ujar petugas yang tengah piket. Terpisah Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Bandarlampung Edwin Rusli saat dimintai keterangan mengaku belum menerima informasi tersebut. Jumat (5/4) pihaknya akan mencoba meminta keterangan dari staff Puskesmas Panjang. \"Saya belum tahu persis ceritanya, karena saya belum dengar ceritanya. Tapi kalau petugasnya hanya mendiamkan ya tentu gak bisa juga, tapi kan kalau berdasarkan keterangan sudah pasang infus mungkin mereka lagi melakukan observasi,\" ucapnya saat dihubungi Radarlampung.co.id. Ia pun akan menanyakan kepada petugas puskes terkait apakah ada kesalahan dalam penanganan tersebut. \"Saya minta keterangan apakah sudah diobservasi terus menunggu atau disuruh rujuk terus belum siap berngkat, namun pasien keburu meninggal,\" ungkapnya. \"Kalau untuk merujuk tentu harus ada pertimbangan apakah si pasian siap atau tidak, karna perlu pertimbangan,\" ucapnya. (pip/sur) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: