Diduga Korupsi Dana Desa, Mantan Kepala Pekon Ditahan

Diduga Korupsi Dana Desa, Mantan Kepala Pekon Ditahan

RADARLAMPUNG.CO.ID-Cabang Kejaksaan Negeri (Cabjari) Tanggamus di Talangpadang, menetapkan mantan Penjabat (Pj) Kepala Pekon Kemuning, Kecamatan Pulau Panggung, Kabupaten Tanggamus berinisial R sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi dana desa (DD). Kepastian ditetapkannya R sebagai tersangka diketahui setelah Cabjari Tanggamus di Talangpadang menyebarkan siaran pers Nomor. PR - 01/L.8.19.8/K.3/Kph.3/05/2021 tentang Penanganan Perkara dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam kegiatan pembangunan fisik dengan menggunakan dana desa tahun anggaran 2019 di Pekon Kemuning Kecamatan Pulau Panggung. Pj Kepala Pekon Kemuning itu diduga telah menyalahgunakan kewenangannya untuk memperkaya diri dengan modus melakukan mark-up dalam tujuh kegiatan pembangun fisik. Dimana sebelumnya telah dilakukan penghitungan kerugian keuangan Negara oleh Inspektorat Kabupaten Tanggamus. Dikatakan Kepala Cabjari Tanggamus di Talangpadang, Ali Habib kerugian negara akibat perbuatan R mencapai lebih kurang Rp200 juta. \"Atas perbuatan tersebut, pihak penyidik Cabang Kejaksaan Negeri Tanggamus di Talangpadang menetapkan Pj Kepala Pekon Kemuning inisial R sebagai tersangka. Dimana hasil penyidikan kami (Cabjari) dan Inspektorat kabupaten tanggamus, akibat tindakan R ini, Negara dirugikan hingga mencapai kurang lebih 200 juta rupiah,\" jelasnya. Ditegaskannya, tersangka R diduga telah melanggar Pasal 2 ayat (1), Pasal 3 Jo. Pasal 18 ayat (1) huruf b Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 1999 yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. \"Dan terhadap tersangka dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kotaagung selama 20 hari ke depan, terhitung Jumat ( 21/5) dengan alasan kekhawatiran tersangka akan melarikan diri, merusak atau menghilangkan barang bukti dan atau mengulangi tindak pidana,\"pungkas Ali Habib.(ehl/ral/rnn/wdi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: