Diskusi Publik SMSI Lampung Tahun 2022, Wagub Chusnunia Ajak Media Siber Bangun Optimisme Ekonomi Lampung
RADARLAMPUNG.CO.ID - Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim (Nunik) mengajak media siber dan semua pihak untuk mewujudkan optimisme ekonomi Lampung tahun 2022 demi mewujudkan Lampung Berjaya. Hal itu disampaikan Wagub Nunik saat menjadi keynote speaker pada Diskusi Publik Awal Tahun 2022 yang diselenggarakan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Lampung di Kantor SMSI Provinsi Lampung, Jalan Gatot Subroto Bandar Lampung, Rabu (19/1). Acara ini juga dihadiri dari pihak KPW Bank Indonesia Provinsi Lampung, Apindo Lampung dan BPS Provinsi Lampung. Nunik mengatakan Pemerintah Provinsi Lampung memiliki sektor-sektor prioritas di tahun 2022. Namun, pertanian masih menjadi sektor fokus utamanya. \"Karena kita tahu, penopang di Lampung adalah sektor pertanian. Namun di luar itu seperti pariwisata, terutama yang tidak bisa tertinggal karena kita masih di tengah pandemi adalah sektor kesehatan, jadi bidang lainnya tersebut tetap menjadi perhatian dan priortas,\" ujar Nunik. Menurut Nunik, sektor pertanian menjadi andalan Provinsi Lampung, mengingat Kementerian Pertanian telah menetapkan Provinsi Lampung sebagai lokomotif pertanian Indonesia. Selain itu, Provinsi Lampung juga memiliki program unggulan yaitu Kartu Petani Berjaya (KPB) yang akan memberikan kemudahan bagi para petani. \"Provinsi Lampung dengan dukungan potensi pertanian yang menjadi lumbung pangan nasional dan juga menjadi pemasok komoditi wilayah lainnya seperti 40 persen kebutuhan pangan Jakarta,\" katanya. Kemudian, masih pada sektor pertanian, khususnya produksi padi Provinsi Lampung pada tahun 2021 menempati peringkat ke-6 di tingkat nasional dan nomor 2 di Sumatera. \"Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Lampung terus meningkat dari tahun ke tahun dan pada Desember 2021 NTP Provinsi Lampung sebesar 106,29,\" ujarnya. Nunik menyebutkan meski terjadi pandemi Covid-19, angka Pertumbuhan Ekonomi Lampung mampu menempatkan Provinsi Lampung pada posisi tertinggi se-Sumatera dalam menumbuhkan perekonomian di triwulan II tahun 2021. \"Pertumbuhan tersebut juga dapat terus dipertahankan sehingga Triwulan Ill tahun 2021 mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 3,05% bila dibandingkan dengan capaian triwulan yang sama tahun sebelumnya,\" katanya. Sementara itu, mewakili KPW Bank Indonesia Provinsi Lampung Yura Adalin Djalins mengatakan koordinasi, kerjasama dan sinergi menjadi kata kunci dalam upaya strategis dalam rangka pemulihan ekonomi sekaligus peningkatan ekonomi di tahun 2022. \"Bersatu padu untuk mencari jalan keluar agar kita bisa mendorong dan meningkatkan ekonomi ke depan,\" ujar Yura. Menurut Yura vaksinasi juga menjadi faktor penting dalam rangka peningkatan ekonomi. \"Karena kalau sudah tervaksinasi dan mencapai herd immunity (kekebalan kelompok) maka mobilitasnya bisa lebih bebas sehingga bisa mendorong pergerakan ekonomi lebih lanjut,\" katanya. Yura juga meminta agar sektor-sektor prioritas di Lampung seperti pertanian dan manufaktur, diberikan prioritas untuk bisa mendapat dukungan ataupun kemudahan. \"Sehingga bisa lebih mendorong perekonomian,\" ujarnya. Andi Desfiandi dari Apindo Lampung mengatakan perlu diadakannya Focus Group Discussion (FGD) dengan seluruh stakeholder seperti komunitas, jurnalis, pelaku ekonomi dan usaha termasuk akademisi agar menjadi pedoman untuk bersama-sama maju dan berjaya membangkitkan ekonomi Lampung. \"Untuk merumuskan sebuah kebijakan untuk dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Lampung dan seluruh stakeholder. Jadi lebih nyata, sehingga bisa menjadi pedoman bagi kita semua untuk bisa bersama-sama secara holistik maju dan berjaya bersama,\" ujar Andi. Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Lampung Nurul Andriana mengatakan ekonomi Lampung tahun 2022 akan tetap tumbuh positif dibandingkan tahun 2021. Namun menurutnya, dengan catatan virus omicron tidak melebar. \"Karena pergerakan ekonomi Lampung sekarang sudah cukup bagus,\" ujar Nurul.(rls/adpim/wdi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: