Perketat Pengawasan, BNNP Pantau Jasa Ekspedisi hingga Perusahaan Otobus

Perketat Pengawasan, BNNP Pantau Jasa Ekspedisi hingga Perusahaan Otobus

RADARLAMPUNG.CO.ID - Penyelundupan narkotika ke Lampung melalui ekspedisi pengiriman barang kian masif. Untuk itulah Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung terus memonitornya. \"Kita sudah bekerjasama dengan beberapa ekspedisi pengiriman barang,\" kata Kepala BNNP Lampung: Brigjen Pol I Wayan Sukawinaya, Rabu (9/9). Menurut jenderal bintang satu ini, dari kerjasama itu pihaknya berhasil mengungkap beberapa kasus-kasus penyelundupan narkotika. \"Faktanya untuk pengiriman barangnya kita sudah mengungkap beberapa kasus di pengirimannya. Melalui beberapa ekspedisi terkenal. Terakhir kita mengungkap pengiriman barang melalui Indah Cargo. Yang dikirim ganja dan ekstasi,\" kata dia. Menurutnya saat ini, pemesanan barang haram tersebut banyak melalui dunia maya. Yang di mana untuk pengawasannya sendiri pihaknya masih mempunyai keterbatasan. \"Kita mempunyai keterbatasan monitoring di dunia maya. Maka itu bekerjasama dengan instansi terkait. Yakni dengan Polda Lampung yang mempunyai tim siber mumpuni. Di pusat juga kita juga ada,\" jelasnya. Agar narkotika yang dikirim tak sampai ke tujuannya, BNNP Lampung pun memutusnya ketika sampai di loket-loket tujuan akhir ekspedisi itu berhenti. \"Di akhir proses pengirimannya kita terus monitor ketat. Di beberapa jasa-jasa pengirimannya. Dan di pemesanannya,\" jelasnya. \"Jadi intinya kita mengetatkan di jasa pengiriman. Yang terbukti kita juga sudah mengungkap beberapa kasus,\" tambahnya. Untuk itu pihaknya pun terus mempersempit jangkauan penyelundupan narkotika tersebut. \"Mempersempitnya dengan cara jangkauan komunikasi para pelaku. Ya dengan cara tadi selalu berkoodinasi dengan pihak ekspedisi,\" ucapnya. Bentuk koordinasi, kata dia, dengan meminta informasi ke para ekspedisi, apabila ada barang mencurigakan diminta segera melapor. \"Yang kami khawatirkan ini mengirimnya melalui ekspedisi tak resmi. Maksudnya yang tak familiar lah. Dan seperti semi jasa pengiriman. Masih perlu kita cari tahu. Kalau yang lain secara keseluruhan kami sudah bekerjasama dengan baik,\" ungkapnya. Tak hanya itu, pihaknya pun juga telah berkoordinasi dengan PT KAI pun dengan perusahaan otobus. \"Kita terus koordinasi rutin melakukan pemeriksaan. Ke lokasi kantor perwakilan. Mereka juga memberikan peluang untuk membantu,\" pungkasnya. (ang/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: