Iklan Bos Aca Header Detail

Gubernur Minta Perusahaan Minyak di Lampung Naikkan Produksi

Gubernur Minta Perusahaan Minyak di Lampung Naikkan Produksi

radarlampung.co.id-Gubernur Lampung Arinal Djunaidi telah bertemu dengan perusahaan eksportir Crude Palm Oil (CPO) dan produsen minyak goreng di Lampung. Gubernur mencatat beberapa hal untuk mengendalikan minyak goreng di Lampung. \"Saya sudah minta ke BW (Bumi Waras -PT Sungai Budi Grup-) untuk meningkatkan produksinya, dari 600 ribu liter jadi 1 juta liter. Nanti akan ada dari Kemenag bahan CPO nya,\" ungkap Arinal, Kamis (24/2) di Mahan Agung, Rumah Dinas Gubernur Lampung. Selain itu, salah satu perusahaan Eksportir, PT LDC juga diminta segera menyalurkan 110 ribu ton CPO atau 1,2 juta liter minyak goreng kepasaran. \"Ini sebagai langkah pemerintah mengembalikan minyak goreng di pasaran,\" bebernya. Arinal mengatakan kondisi kelangkaan minyak goreng ini diharapkan dapat segera tertangani. Targetnya hingga pertengahan Maret 2022. \"Setelah saya bicarakan baik dari BW dan LDC mereka siap. Karena itu saya menyampaikan apresiasi LDC selaku penghasil CPO, dan BW yang sudah distribusi minyak gorengnya sebanyak 600 ribu liter dan ditargetkan jadi 1 juta. Ini sampai pertengahan Maret, mudah-mudahan sampai pertengahan Maret kita tidak ada masalah lagi,\" beber Arinal. Sementara Bumi Waras, melalui Pimpinan Perusahaan PT Sungai Budi Group Benny Susanto mengatakan siap menyanggupi peningkatan jumlah produksi. Hanya, dirinya juga meminta stok CPO yang cukup sehingga bisa produksi maksimal. \"Iya kita butuh CPOnya juga. Jadi kalau mau meningkatkan produksi itu kita butuh CPOnya,\" beber Benny. Dia menyebutkan saat ini kondisi kebun sawit yang mereka miliki di beberapa daerah di Lampung sedang masa ngetrek atau tidak berbuah maksimal. \"Karena itu nggak cukup kalau dari kebun saja. Ya kalau dari pemerintah pusat dapat CPO kita mau juga agar kita bisa produksi terus. Karena kita tidak hanya isi di OP (operasi pasar) saja, tapi semua agen-agen kita sudah kita isi,\" tandasnya. (rma/wdi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: