Ramai Iklan Khong Guan Ngomongin Jokowi, Ipang Ngaku itu Permintaan

Ramai Iklan Khong Guan Ngomongin Jokowi, Ipang Ngaku itu Permintaan

Radarlampung.co.id - Beberapa hari terakhir jagad media sosial (medsos) viral dengan iklan Khong Guan. Pembahasannya masih seputar sosok ayah yang ada di dalam foto kaleng biskuit itu. Namun, di tangan Ipang Wahid, misteri hilangnya sosok ayah di foto Khong Guan itu bisa menjadi bahan kampanye presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019. Ipang yang duduk sebagai Wakil Direktur Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma\'ruf Amin mengaku iklan itu merupakan idenya. Lalu dieksekusi oleh sutradara sekaligus penulis skenario Dedy Vansphi. \"Iya (pengagas iklan itu). Kebetulan kantor kita Merah Putih Komunika juga urusannya di soal branding,\" ujar pria yang akrab disapa Gus Ipang kepada JawaPos.com, Rabu (26/9). Ipang mengaku membuat iklan tersebut karena adanya permintaan dari Presiden Jokowi, yang menginginkan melakukan kampanye dengan cara yang positif, jauh dari permusuhan, fitnah, namun harus menyenangkan dan kreatif. \"Karena yang disampaikan adalah data kemiskinan. Itu kan susah ya diomongin. Makanya harus ada penekatan yang cair dan menyenangkan dan harus berpotensi viral,\" katanya. \"Di situ kita cari formulanya seperti apa, kita cari cara ini harus yang seru. Dan akhirnya ketemu itu (konsep biskuit Khong Guan),\" tambahnya. Setelah iklan itu jadi, Ipang pun menyerahkannya ke Jokowi. Reaksinya Jokowi suka dengan konsep kreatif dan unik tersebut. Sehingga setelah itu langsung dipublikasikan lewat media sosial.

\"Pak Jokowi ketawa-ketawa saja beliau, dan iklan itu kita lepas saja ke publik,\" ungkapnya.
Menurut Ipang, pengerjaan pembuatan video itu memakan waktu yang singkat. Reaksi masyarakat juga postif karena sosok ayah yang selama ini dipertanyakan akhirnya terjawab. \"Kalau bikin konsep relatif cepat. Konsepnya seminggu, shooting satu hari, editing tiga hari. Ya total dua minggulah,\" tuturnya. Namun demikian mengenai ongkos pembuat iklan tersebut, serta honor pemeran di iklan itu, Ipang mengaku tidak mengetahuinya. Karena hal itu merupakan bagian dari teknis produksi. Setelah iklan ini, Ipang juga mengaku sedang mengerjakan iklan kreatif lainnya. Namun masih dirahasiakan. \"Oh rahasia dong, bakal surprise ini,\" katanya. Diketahui, misteri sosok ayah di kaleng biskuit Khong Guan digunakan sebagai bahan materi kampanye Jokowi-Ma\'ruf. Dalam video yang didapat JawaPos.com terlihat seorang ibu beserta anak laki-laki dan perempuan yang berada di satu meja. Persis seperti gambar di kaleng biskuit. Dengan latar belakang suara dan intonasi mirip di sinetron, ibu yang berbaju putih itu tampak terheran-heran atas sikap kedua anaknya yang tampak murung. Ibu itu bertanya kepada anak-anak tersebut apa yang membuat mereka murung. \"Sepertinya ada sesuatu. Kenapa kalian malah sedih? Apa yang membebani pikiran kalian?\" tanya ibu itu. \"Sesungguhnya kami malu, Bu. Kami malu pada netizen,\" kata anak laki-laki berbaju merah. \"Netizen selalu mempertanyakan ayah yang tidak pernah kelihatan tapi kita selalu makan enak,\" sambung anak perempuan yang berbaju kuning. Mendengar jawaban kedua anak itu, sang ibu mengungkapkan alasan ketidakhadiran ayah mereka. Semula ibu itu takut menjawab karena akan dikira melakukan kampanye. Dia menjelaskan suaminya bekerja karena program dari pemerintah. \"Sebenarnya Ibu ingin mengatakan yang sesungguhnya pada kalian tapi ibu takut. Ibu takut dibilang kampanye. Ayahmu sekarang tidak nganggur lagi, Nak. Dia sedang bekerja karena pemerintah berhasil menurunkan angka pengangguran hingga 5,13 persen. Selain itu, pemerintah berhasil menekan angka kemiskinan hingga 1 digit terendah dalam sejarah republik. Itu makanya kita bisa makan lebih enak,\" kata si ibu. \"Ibu jangan takut, Bu. Jangan takut dibilang kampanye karena Ibu sudah menjawab yang sebenarnya. Menjawab kecurigaan netizen,\" kata si anak perempuan. Di akhir video, ditampilkan gambar Jokowi dan Ma\'ruf Amin beserta tanda pagar #IndonesiaMaju dan #JokowiLagi. (jpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: