Iklan Bos Aca Header Detail

Hilang di Abu Dhabi, Buruh Migran asal Metro Berangkat dari Serang

Hilang di Abu Dhabi, Buruh Migran asal Metro Berangkat dari Serang

radarlampung.co.id-Nasib Juriah (29), buruh Migran asal Kota Metro yang hilang kontak di Abu Dhabi Uni Emirat Arab makin tak jelas. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Metro menyatakan masih belum mendapat informasi terkait keberadaan Juriah. Disnakertrans Metro memastikan terus berkoodinasi dengan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan (BP3) TKI Provinsi Lampung. Kepala Disnakertrans Kota Metro Rakhmat Zainuddin melalui Kabid Ketenagakerjaan Aprizal menjelaskan, pihaknya pihak BP3TKI Provinsi Lampung sudah mengunjungi Disnakertrans Kota Metro untuk meminta informasi tentang keluarga Juriah. \"Jadi kemarin memang sudah ke Disnaker untuk mencari informasi. Kami juga sudah mendatangi keluarga Juriah, untuk mencari informasi terkait keberangkatannya. Misalkan nama perusahaannya. Tapi orangtuanya bilang berangkat dari Serang, lalu ke Sulawesi, transit di sana. Tapi tidak tahu nama penyalurnya,\" jelasnya, Senin (1/4). Karena minimnya informasi, tentunya saat ini pihaknya masih akan menunggu perkembangan terbaru dari BP3TKI sebagai badan perlindungan. \"Kita juga sudah berkoordinasi dengan pihak BP3TKI, jika ada informasi sekecil apapun, tolong kami diberitahu, agar kami juga bisa memberitahukan ke keluarganya. Walau bagaimanapun juga, dia warga Metro. Tentunya kami akan fasilitasi,\"imbuhnya. Pihaknya juga selalu menyampaikan kepada masyarakat terkait prosedur untuk menjadi TKI, ataupun jika ada pelatihan-pelatihan ketrampilan. Diberitakan sebelumnya, pasangan suami istri Jamiun (61) dan Ibu Kenni (51) kebingungan. Warga Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro ini hilang kontak dengan Juriah (29), putri mereka yang merantau ke Abu Dhabi Uni Emirat Arab. Juriah yang menjadi buruh migran hilang kontak dengan keluarga sejak 13 Maret lalu. Menurut Kenni, Ibu Juriah saat ditemui di kediamannya, Selasa (26/3) anaknya mengaku mendapat kekerasan dari pihak agen di penampungan. “Sejak tanggal 13 itu sudah tidak bisa dihubungi. Tadinya sms ke adiknya, dek, teteh sekarang kembali kekantor, teteh mendapat kekerasan di kantor. Teteh ditempeleng, dipukul,” katanya sambil meniru pesan dari Juriah. Kemudian Juriah sempat menelpon keluarganya. Dan dari sambungan telepon Juriah mengaku akan dikembalikan ke kantor tempat penampungannya selama di Abu Dhabi. “Terus yang terakhir ngebel, dia itu ngomong gini Bu minta doanya sama bapak dan ibu. Saya diambil sama majikan lagi, tapi nanti sore dikembalikan lagi ke kantor (Agen). Tapi orang kantor ancamannya kalau kamu balik lagi ke kantor ini, kepala jadi di bawah kaki di atas. Setelah itu sudah tidak ada kabar lagi sampai sekarang,” jelasnya. Juriah sendiri, lanjut Kenni, tidak menceritakan secara pasti mengapa dirinya diancam dan mengaku dipukul. Juriah menurut Kenni sudah 9 bulan menjadi buruh migran. Sementara pihak agen yang memberangkatkan dari Indonesia, sampai saat ini tidak bisa dihubungi. Kenni mengaku, dirinya tidak tahu untuk meminta bantuan kepada siapa-siapa. “Ibu mah orang tua, gak ngerti mau minta bantuan kepada siapa-siapa, ibu nggak ngerti,” lirihnya. Ia hanya berharap agar sang anak bisa kembali pulang ke pangkuannya. Sementara untuk pulang, Juriah harus membayar uang sebesar Rp50 juta kepada pihak agen. “Kalau kamu mau pulang bayar denda 50 juta. Anak saya ngomong gitu, tolong bu carikan duit Tp50 juta biar saya ini pulang. Badan saya kurus dipukulin terus,” katanya dengan nada lirih. Juriah terakhir berkomunikasi dengan pihak keluarga, harus menggunakan HP milik teman-teman kerjanya. Sebab kemungkinan HP milik Juriah, kata kenni, disita oleh pihak agen. Sebelum bekerja di Abu Dhabi, Juriah yang meninggalkan dua anak masing-masing 7 dan 9 Tahun pernah bekerja di Bahrain selama 5 tahun. Kenni bercerita, bahwa sang anak sudah ditinggal sang suami sejak putri bungsu mereka lahir 8 tahun lalu. ”Dia dulu di Bahrain 5 Tahun gak ada apa-apa, gak ada kekerasan. Ini di Abu Dhabi yang mengalami kekerasan,” katanya. (rur/wdi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: