Saidatul Fitriah Award Seminggu Lagi, AJI Imbau Jurnalis Segera Kirim Karya

Saidatul Fitriah Award Seminggu Lagi, AJI Imbau Jurnalis Segera Kirim Karya

RADARLAMPUNG.CO.ID – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Bandarlampung mengimbau media massa dan jurnalis segera mengirimkan karya untuk Penghargaan Saidatul Fitriah. Pasalnya, tenggat pengiriman karya tinggal satu minggu lagi, yakni 17 Agustus mendatang. “Ayo teman-teman wartawan segera kirim karya terbaik kalian. Batas waktu untuk mengirimkan karya jurnalistik tidak lama lagi,” kata Ketua Pelaksana HUT ke-25 AJI Faiza Ukhti Annisa, melalui siaran pers, Minggu (11/8). Dia mengatakan, pihaknya mengadakan Saidatul Fitriah Award sejak 2008. Pemberian penghargaan tersebut untuk memeriahkan HUT AJI. Saidatul Fitriah diberikan kepada jurnalis dengan karya jurnalistik yang berdampak secara positif terhadap kehidupan demokrasi. Peraih Penghargaan Saidatul Fitriah akan diumumkan pada acara puncak HUT ke-25 AJI, Sabtu mendatang, 24 Agustus 2019. \"Kami mengharapkan para jurnalis segera kirim karya,” ujarnya. Untuk persyaratan karya, lanjut dia, peserta merupakan jurnalis media cetak, online, radio, dan televisi. Mereka yang ingin berpartisipasi wajib mengirimkan karya jurnalistik yang telah dimuat media masing-masing. Karya yang diterbitkan mulai Agustus 2018 hingga Agustus 2019. Faiza menjelaskan, jurnalis harus mengirimkan bukti tayang karya format pdf atau link berita dan tulisan dalam soft file (ms word). Karya dikirim melalui email ke:[email protected] cc [email protected]. \"Pengiriman karya bisa diwakilkan perusahaan media, atau perorangan,” kata dia. Saidatul Fitriah adalah pewarta foto pada Surat Kabar Mahasiswa Teknokra Universitas Lampung (Unila). Dia meninggal dunia pada 3 Oktober 1999. Mahasiswi Jurusan Bahasa Inggris, FKIP, Unila, itu terluka berat di bagian kepala saat meliput bentrokan aparat dengan ribuan mahasiswa, yang kemudian dikenal sebagai peristiwa \'UBL Berdarah\' atau \'Tragedi UBL\'. Saidatul adalah martir sekaligus pahlawan bagi jurnalisme dan demokrasi di Lampung. Dia adalah jurnalis pertama dan semoga yang terakhir di Lampung yang gugur dalam tugasnya. (rls/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: