Santo Purnama

Santo Purnama

Teknik itu saya rahasiakan di sini --tapi Najwa Shihab tahu itu. Senior saya di TEMPO, Karni Ilyas, juga tahu itu.

Maka Santo pun menjawab WA saya itu.

Ia membenarkan semua berita yang sudah beredar itu. Berarti bukan hoaks. Ia benar-benar orang Indonesia. Benar pula ia mampu memproduksi alat test Covid-19 yang unggul itu. Yang akuratnya sampai 92 persen itu. Yang hasilnya diketahui cepat itu. Yang harganya hanya USD 10 (sekitar Rp 160.000) itu.

\"Tahun berapa Anda menemukan itu,\" tanya saya.

\"Saya bukan menemukan. Lol…it\'s not an invention,\" jawabnya.

Oh, kelihatannya ia lebih suka kalau dalam bahasa Inggris. Maka saya ikuti mood pikirannya.

\"So…..?“ tulis saya.

Belum lagi terkirim pertanyaan itu sudah muncul lagi susulan WA-nya.

\"No one person invented this. It\'s like, say, ban roda,\" katanya.

Oh iya. Siapa ya yang menciptakan roda? Atau ban roda?

Maksud Santo jelas: alat tes seperti itu merupakan karya berkelanjutan. Yang kian tahun kian bisa disempurnakan oleh siapa saja.

\"Orang-orang dulu membuat roda untuk 30.000 mil - 40.000 mil. Saya membuat ban itu untuk 92.000 mil,\" guraunya.

Santo juga menjelaskan bahwa ia bukan orang yang menciptakan alat tes itu. Kunci kehebatan sistem tes ini bukan pada alat. Tapi pada enzimnya.

Sedang alatnya bukan hal yang perlu dibicarakan.

\"Anda kan electrical engineer. Sedang enzim itu kan soal kimia,\" tukas saya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: