Iklan Bos Aca Header Detail

Jenis Kelompok Ini Sumbang Deflasi Tertinggi

Jenis Kelompok Ini Sumbang Deflasi Tertinggi

radarlampung.co.id - Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Lampung mencatat, di bulan Mei 2020, IHK Gabungan Lampung mengalami penurunan indeks dari yang sebelumnya 105,08 pada April 2020 menjadi 104,78 pada Mei 2020. Berdasarkan hal itu, tercatat pula adanya deflasi sebesar 0,29 persen.

Kepala BPS Provinsi Lampung, Faizal Anwar menjelaskan, berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) Mei 2020 mengalami inflasi sebesar 0,48 persen. Sedangkan inflasi year on year (yoy) Mei 2020 terhadap Mei 2019 adalah sebesar 1,64 persen.

“Dari sebelas kelompok pengeluaran, dua kelompok pengeluaran mengalami deflasi, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami deflasi sebesar 1,59 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,03 persen,“ katanya.

Sebaliknya, tujuh kelompok mengalami inflasi, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 1,32 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,53 persen; kelompok transportasi 0,33 persen; serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,29 persen.

Selanjutnya kelompok kesehatan 0,25 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restoran 0,13 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar lainnya 0,01 persen. Sementara, dua kelompok pengeluaran lainnya tidak mengalami perubahan indeks.

“Di Lampung, dari dua kota yang dipantau perkembangannya pada Mei 2020, semuanya mengalami deflasi. Kota Bandarlampung mengalami deflasi sebesar 0,29 persen, dan Kota Metro sebesar 0,35 persen,“ tambahnya.

Sambung dia, Inflasi Kota Bandarlampung menempati peringkat ke-86 dan Kota Metro peringkat ke-89 dari 90 kota yang diamati perkembangan harganya. Sedangkan dari 90 kota IHK, 67 kota mengalami inflasi dan 23 kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,20 persen, dan inflasi terendah terjadi di Bogor, Madiun, dan Tanjung Pinang masing-masing sebesar 0,01 persen. Sedangkan, deflasi tertinggi terjadi di Luwuk sebesar 0,39 persen, dan deflasi terendah terjadi di Manado sebesar 0,01 persen.

“Kelompok makanan, minuman dan tembakau memberikan andil deflasi tertinggi, yaitu sebesar 0,46 persen. Deflasi pada kelompok ini seluruhnya disumbangkan oleh subkelompok makanan, yaitu sebesar 0,46 persen,“ pungkasnya. (Ega/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: