Jenuh di Rumah karena Pandemi Corona? Yuk Coba Tanam Microgreen!
Radarlampung.co.id - Pandemi Covid-19 menerpa banyak negara, termasuk Indonesia. Kita pun dipaksa untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah hingga beribadah di rumah.
Satu hingga dua hari di rumah mungkin akan terasa menyenangkan. Tetapi jika sudah terlalu lama akan timbul rasa bosan. Namun banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa bosan di rumah. Termasuk mencoba hal-hal baru.
Dosen Biologi FMIPA Universitas Lampung (Unila) Jani Master mengatakan, salah satu yang bisa dilakukan adalah menanam microgreen. Dijelaskannya, microgreen merupakan tumbuhan berupa sayur-sayuran yang dipanen saat masih kecil, saat baru tumbuh dan memiliki dua helai daun pertama.
Berdasarkan hasil penelitian yang dimuat di jurnal American Society for Horticultural Science, microgreen memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan tumbuhan dewasa.
“Daun yang baru tumbuh dipercaya masih memiliki kandungan gizi yang banyak dibandingkan dengan yang sudah dipakai untuk masa pertumbuhannya,” jelas Jani kepada Radarlampung.co.id, Sabtu (11/4) siang.
Ditambahkan, microgreen sangat mudah ditanam dan tidak memerlukan media khusus, lahan luas dan waktu yang lama untuk pertumbuhannya. “Ini menjadi salah satu alasan aktivitas ini sangat cocok untuk dilakukan di rumah,” ucapnya.
Kegiatan ini juga baik bagi anak-anak. Mereka dapat belajar bercocok tanam, ikut mengamati proses perkecambahan hingga pertumbuhan tanaman. Selain itu anak-anak akan jadi senang makan sayur-sayuran yang mereka tanam.
Seperti yang dilakukan oleh Azka, siswa kelas 4 SD yang kini harus belajar dari rumah. Dia diajarkan menanam microgreen oleh orang tuanya. Selain dapat belajar mengenai proses pertumbuhan tanaman, Azka kini gemar makan sayuran hasil tanamannya sendiri.
Bahan yang perlu disiapkan untuk menanam microgreen antara lain media tanam (bisa berupa tanah, cocopeat atau rockwall), air, wadah plastik (seperti bekas wadah makanan), biji tanaman.
Pertama-tama siapkan media tanam dalam wadah plastik. Lalu basahi media tanam hingga lembab. Selanjutnya taburkan biji tumbuhan pada media tanam. Langkah berikutnya letakkan media tanam pada tempat gelap (bisa dengan cara ditutup menggunakan plastik hitam ataupun letakkan dalam kardus tertutup).
Penempatan di ruang gelap dilakukan hingga biji mulai tampak berkecambah, biasanya 1-2 hari tergantung jenis tanaman nya. Jika biji terlalu lama dalam ruang gelap maka akan terjadi kondisi yang disebut etiolasi. Yaitu tanaman akan menjadi kurus, tinggi dan tidak sehat. Setelah biji berkecambah letakkan tanaman pada ruang yang terkena cahaya (tetapi tidak dijemur), perawatannya cukup dengan menjaga media tanam tetap lembab. Tanaman dapat dipanen setelah usia 10-14 hari tergantung jenisnya.
Ciri-ciri microgreen yang sudah dapat dipanen yaitu tumbuhan telah memiliki dua daun pertama dan kulit biji sisa perkecambahan yang melekat pada daun telah lepas. Selain itu sebaiknya tumbuhan dipanen sebelum daun sejatinya muncul.
Banyak jenis sayuran yang bisa ditanam menjadi microgreen. Diantaranya pakcoy, sawi, brokoli, seledri hingga bunga matahari. Beberapa orang memilih biji yang benar-benar organik untuk ditanam menjadi microgreen. Namun jika tidak memperoleh biji organik kita tetap bisa memanfaatkan biji yang dijual di pasaran dengan cara mencucinya terlebih dahulu dan memastikan kulit biji benar-benar telah lepas sebelum dipanen.
Hal ini untuk menghindari bahan-bahan yang biasanya digunakan untuk mengawetkan biji agar bisa disimpan lama. Sayuran microgreen yang telah dipanen harus segera dikonsumsi agar tidak terjadi penurunan kualitas nutrisi. Microgreen enak dimakan mentah, diolah menjadi salad hingga menjadi toping untuk berbagai jenis makanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: