Astagfirullah... SD Negeri di Lampung Utara Ini Tutup
Inilah kondisi terakhir SDN Banjar Wangi, Kecamatan Kotabumi Utara, gulung tikar akibat minimnya perhatian pemerintah dan dinas terkait.-Foto Fahrozy Irsan Toni/Radarlampung.co.id-
Senada dikatakan Wati (51) warga lainnya. Menurutnya, sekolah yang berdiri sejak tahun 1970 - an itu cukup memprihatinkan meski lokasinya sangat menccolok di tengah-tengah desa. Apa lagi berhadapan dengan Kantor desa Banjar wangi ini.
BACA JUGA:Bunda Wajib Tahu, Begini Modus Penculik Anak yang Resahkan Warga Metro
"Kami sebagai warga dan walimurid, meminta dengan Bupati Lampura dalam hal ini dinas Pendidikan dapat berperan aktif dalam segi pengawsan sekolah yang benar-benar prioritas untuk di rehab," ucapnya.
Jangan sampai, kata dia, sekolah yang masih layak untuk ditempati, malah mendapat bantuan rehab. Sementara, sekolah yang perlu perhatian serius dari pemerintah, terkesan di anak tirikan.
"Inikan tugas Dinas Pendidikan Lampura. Masa sekolah dibiarkan tutup seperti ini. Padahal jika diperbaiki fasilitas infrastrukturnya dan SDM tenaga pengajar yang baik. Saya yakin, sekolah ini akan banyak murid. Tapi ini kan Ngak. Sekolah minim perbaikan hingga akhirnya gulung tikar," celetuknya.
BACA JUGA:Megawati Beri Pesan Dalam Seminar Nasional FRPKB
Ditempat yang sama, Kepala Desa Banjar Wangi, Mudasir membenarkan jika sekolah tersebut sudah hampir satu tahun ini resmi ditutup.
"Mereka lebih memilih menyekolahkan dipondok, kebetulan dekat dari sini. Sebagiannya, sekolah di desa tetangga," kata Mudasir.
Meski berat, lanjutnya, karena harus mengeluarkan ongkos lebih hanya untuk menuntas pendidikan dasar. Warga banyak memilih menyekolahkan anaknya diluar desa, padahal bila dimaksimalkan akan meringankan beban masyarakat. Apalagi ditengah pendemi, dan pembatas kegiatan sosial (PPKM) diterapkan pemerintah saat ini.
“Kan lumayan, kalau ada sekolah disini. Saya kebetulan ada anak usia sekolah dasar berusaha mempertahankannya bersekolah disana, tapi karena terkendala siswa sedikit dan memilih tutup. Ya, terpaksa ikut memindahkannya juga,” ungkapnya.
BACA JUGA:Fix, Kenaikan Upah Buruh Pelabuhan Panjang Telah Tertuang Dalam MoU
“Ya, setidaknya adalah satu sekolah disini meski itu tak seperti dahulu saat jaya-jayanya. Tapi, minimal warga dapat menyekolahkan anaknya didalam desanya sendiri. Kenapa harus keluar desa,” kata dia.
Mudasir mengakui, jika sekolah dasar di desa dipimpinnya itu, sangat minim bantuan dari pemerintah Kabupaten Lampura, dalam hal ini dinas Pendidikan lampura. Ia berujar, sekolah yang seharusnya mendapatkan perhatian lebih. Hingga saat ini, sama sekali tidak dilirik oleh dinass terkait.
"Pemerintah Daerah, menggelontorkan dana APBD miliaran rupiah untuk perbaikan sekolah. Terlebih dana berasal dari DAK pusat, peruntuannya untuk faselitas perbaikan Gedung dan sara lainnya jumlahnya pun lebih besar muluhan Milyaran rupiah, tetapi sekolah ini tidak tersentuh. Ini ada apa?,” sebut Mudasir.
BACA JUGA:Dissos Telusuri Alamat Asal Warga Lambar yang Terlantar di Karimun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: