Sampai Lagi di Medan Perang, Kontributor Harian Disway Kaget Lihat Kondisi Ukraina

Sampai Lagi di Medan Perang, Kontributor Harian Disway Kaget Lihat Kondisi Ukraina

Laporan: Wartawan Radarlampung.disway.id dari Ukraina (1)

RADARLAMPUNG.CO.IDKaget. Kontributor Harian Disway Bud Wichers melihat perubahan Ukraina pasca tiga bulan invasi. Lebih banyak gedung sipil yang hancur.

Kuburan massal ditemukan di mana-mana. Lebih mengerikan dibanding kedatangan pertama Bud Wichers dua bulan silam.

“In Ukraine, now (di Ukraina, sekarang, Red),” tulis Bud singkat melalui pesan WhatsApp yang dikirim, Senin (30/5).

Pada waktu yang sama, Bud Wichers mengirim foto dari balik kaca bus yang mengantarnya dari perbatasan Polandia. Ia mengabadikan rambu penanda bertulisan Ukraina dengan huruf alfabet dan aksara Kiril (cyrilic).

Lantas Harian Disway mengirim pesan balasan. Namun centang satu. Bud tidak bisa dihubungi usia mengirim gambar itu. Kami, kehilangan kontak setelah ia masuk ke wilayah Ukraina.

Sempat muncul rasa khawatir. Sebab pada liputan dua bulan lalu, Bud dengan mudah dikontak. Kecuali saat terjun di medan perang.


Seorang nenek menarik barang bawaannya dengna troli diantara reruntuhan bangunan di Kota Irpin, Selasa (31 Mei 2022).-Bud Wichers/Harian Disway-

Saat liputan, ia tidak mengeluarkan ponsel. Bud fokus memotret dan wawancara. Ia sedang berada di di bus. Seharusnya lebih sering memegang ponsel.

Sudah jadi rahasia umum, Rusia menyerang membabi buta. Kendaraan dan gedung sipil bisa diserang sewaktu-waktu.

Rusia telah meminta rakyat Ukraina dievakuasi agar tidak ada korban sipil. Namun, banyak warga memilih bertahan untuk menunjukkan perlawanan. Inilah yang membuat keselamatan jurnalis terancam.

BACA JUGA: Lobi Hotel Ala Ukraina, Ada Karung Pasir Penghalau Peluru

Setelah dua jam menunggu, Budi akhirnya merespons. Ia masih dalam perjalanan. Kesal karena tak ada sinyal internet sama sekali.

“Internetnya sangat parah. Perjalanan masih Sembilan jam lagi,” tulis Bud yang sudah empat jam di dalam bus.

Tidak ada transportasi umum menuju Ukraina. Orang-orang yang masuk ke sana harus patungan mencarter bus. Budi bersama Jurnalis Jerman dan orang-orang lokal. 


Bud Wichers (tiga dari kiri) berfoto bersama wartawan Jerman dan warga lokal saat beristirahat di Kota Bucha yang hancur lebur, Selasa (1 Juni 2022).-Bud Wichers/Harian Disway-

Menurut Bud, perjalanan ke timur masih jauh. Kurang 470 kilometer lagi menuju jantung Ukraina: ibu kota Kyiv.

“Mudah-mudahan sinyal internet membaik,” harap jurnalis 45 tahun itu.

BACA JUGA: Wow, Ada Indomie di Markas Tentara Ukraina

Rusia memang berkali-kali menyerang jaringan internet di Ukraina. Saat liputan pertama di Ukraina Budi merasakan sinyal internet yang tidak stabil. Tapi, tidak separah sekarang.

Upaya pelumpuhan internet itu sukses dilakukan di Kota Kherson, wilayah selatan. Komunikasi mobile rakyat sipil dan militer Ukraina mati total, Senin (1/6).

Rusia telah menghancurkan infrastruktur telekomunikasi di Ukraina selama melancarkan invasi. Namun, Ukraina memiliki infrastruktur internet yang tersebar dari berbagai penyedia layanan.

Ketika ada alat yang dirusak, mereka bersatu untuk menyambungkannya ke infrastruktur internet lain. Dengan cara itu, internet di Ukraina masih bisa bertahan. 

Keesokan harinya, Bud mengirimkan foto bersama penumpang bus lainnya. Ia berhenti di Bucha, kota kecil di barat laut Kiev. Cuaca sedang cerah, namun latar belakang foto itu sangat menyedihkan: rumah warga hancur lebur.

BACA JUGA: Denmark Kirim Rudal ke Ukraina untuk Hancurkan Armada Rusia di Laut Hitam

Sedikit lagi, Bud sampai di Kyiv. Selain beristirahat di Bucha, ia juga mampir ke kota Irpin. Setelah mengirim foto dari Bucha, Budi berjanji akan mengirim foto lebih banyak begitu sampai di hotel.

Hotel tempatnya menginap ternyata sudah disulap jadi tempat perlindungan. Karung pasir yang biasanya berjejer di jalanan kota, sudah dimasukkan ke lobi hotel. Mereka mewaspadai sniper Rusia dan peluru nyasar.

Orang-orang di Kyiv hidup dalam ketakutan karena roket jarak jauh yang dimiliki Rusia. Serangan roket itu banyak menghancurkan apartemen, dan gedung sipil lainnya di pusat kota.

Bunyi sirene yang ia dengar saat liputan dua bulan lalu, kini makin sering menyala. Suaranya mengganggu jam tidur rakyat Ukraina. Saat tanda bahaya mengudara, semua yang ada di kamar hotel atau apartemen harus mengungsi ke bunker.

“Aku terkejut ketika melihat kerusakan yang terjadi selama tiga bulan ini. Aku pergi ke Bucha dan Irpin. Banyak sekali kuburan masal,” sebut Bud.

Budi masih mencari tahu berapa jumlah korban dari pihak Ukraina. Informasi yang bermunculan justru korban dari militer Rusia. Pihak Ukraina mengklaim mereka telah menewaskan 30 ribu prajurit Rusia.

Jika dari pihak Rusia saja sudah ada 30 ribu korban, Anda bisa membayangkan berapa banyak korban dari Ukraina yang diinvasi. (*)

Artikel ini telah lebih dulu tayang di harian.disway.id dengan judul Bud Wichers, Kontributor Harian Disway, Tiba Lagi di Medan Perang Ukraina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: https://harian.disway.id/