Kebun Raya Itera Resmi Dibuka, Jadi Konservasi Tumbuhan Khas Sumatera

Kebun Raya Itera Resmi Dibuka, Jadi Konservasi Tumbuhan Khas Sumatera

Peresmian Kebun Raya Itera seluas 75,52 hektare yang berlokasi di lingkungan kampus, Rabu (8/6). FOTO MELIDA ROHLITA/RADARLAMPUNG.CO.ID--

BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.IDInstitut Teknologi Sumatera (Itera) meresmikan Kebun Raya seluas 75,52 hektare yang berlokasi di lingkungan kampus, Rabu (8/6). Kebun raya yang digagas rektor pertama ini menjadi yang kedua di Indonesia di bawah naungan kampus.

Rektor Itera Prof. Dr. Ing. Drs. Ir. Mitra Djamal, IPU mengatakan, saat ini di Indonesia ada tiga kebun raya di bawah perguruan tinggi. Yaitu Kebun Raya Universitas Haluoleo di Sulawesi Tenggara, Kebun Raya Itera di Lampung dan Kebun Raya Universitas Palangkaraya di Kalimantan Tengah.

"Kebun Raya Itera yang saat ini dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Konservasi Flora Sumatera, dirintis pembangunannya sejak 2016. Pendirian Kebun Raya ini merupakan gagasan besar Rektor pertama Itera Alm. Prof. Ofyar Z. Tamin," kata Prof. Mitra Djamal.

Pembangunan dilaksanakan setelah Itera mendapatkan hibah lahan seluas 275 hektare dari Pemerintah Provinsi Lampung untuk pendirian kampus. Lahan yang sangat luas tersebut masih sangat kosong tanpa vegetasi. 

BACA JUGA: MT Bawa Mobil Ranger Pelat BM ke Kalirejo

"Saat itu, selain memiliki tugas utama membangun berbagai infrastruktur penunjang perkuliahan, Itera juga memiliki PR besar untuk menghijaukan kampus, Hingga akhirnya muncul gagasan untuk membangun kebun raya di atas lahan seluas 75,52 hektare. Tempat kita berada saat ini. Gagasan selaras dengan komitmen yang sedari awal Itera usung, yaitu menjadi Smart, Friendly and Forest Campus," paparnya.

Kebun Raya tersebut mengusung tema Konservasi Tumbuhan Pamah Sumatera, yakni konservasi tumbuhan dataran rendah yang menjadi ciri khas Pulau Sumatera.

Tanaman yang sudah dikonservasi untuk jenis non-anggrek sejumlah lebih dari 300 spesies dan jenis anggrek 34 spesies yang berasal dari Lampung, Indonesia bahkan luar negeri. 

"Salah satu tumbuhan khas Kebun Raya Itera adalah pohon gaharu, tanaman khas Provinsi Lampung dan Sumatera. Di sini, di Kebun Raya Itera juga telah membangun Gaharu Center sebagai pusat riset gaharu di Sumatera dan Indonesia," papar Prof. Mitra Djamal.

BACA JUGA: BNPT, FKTP dan Kesbangpol Lampung Gelar Bimtek, Cegah Terorisme di Kalangan Mahasiswa

Saat ini, terus Prof. Mitra, Kebun Raya Itera sudah menjalankan lima fungsi. Yakni konservasi, pendidikan, penelitian, wisata, dan jasa lingkungan. Sudah ada lebih dari 50 riset yang dilakukan di kebun raya, 16 jenis praktikum mahasiswa yang rutin dilakukan dengan memanfaatkan berbagai koleksi didalamnya.

"Pembangunan infrastruktur Kebun Raya Itera baru berjalan 25%. Masih banyak fasilitas pendukung yang belum dibangun. Meski begitu, kebun raya sudah mampu menjalankan fungsinya," ungkapnya.

Dia berharap di akhir kepemimpinannya ini, Kebun Raya Itera dapat dimanfaatkan oleh seluruh sivitas akademika untuk kepentingan tri dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kemudian bermanfaat untuk masyarakat sebagai wahana edukasi, hingga rekreasi karena dibuka untuk umum.

Diketahui, dalam peresmian tersebut dihadiri Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Ir. Kusnardi M. Agr. Ec.; Deputi Riset dan Inovasi BRIN Dr. R. Hendrian, M.Sc.; Wakapolda Lampung Brigjen Subiyanto dan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Lampung Kementerian PUPR Maria Doeni Isa. (mel/ais)

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: