DPRD Metro Desak Evaluasi Kegiatan Seremonial
Sekretaris Komisi I DPRD Metro Amrullah. Foto Ruri Setiauntari/Radarlampung.co.id --
RADARLAMPUNG.CO.ID – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Metro meminta Pemerintah Kota (Pemkot) setempat untuk bisa mengurangi kegiatan bersifat seremonial.
Hal itu menyusul informasi akan adanya pengurangan pada Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) Aparatur Sipil Negara (ASN).
Sekretaris Komisi I DPRD Metro Amrullah mengatakan, pihaknya meminta Pemkot dapat mengurangi kegiatan yang bersifat seremonial.
BACA JUGA:Remaja Tewas Usai Terjatuh dan Terbentur Trotoar
Ia juga mempertanyakan terkait anggaran yang disebut Pemkot mengalami defisit.
“Hari ini kan sudah jelas anggaran di Metro tidak ada defisit. Kalaupun memang ada yang mengganggu anggaran, yang harus dikurangi itu kegiatan seremonial bukan TPP pegawainya,” ujarnya, Kamis (16/6).
Ia menilai, kegiatan seremonial memang perlu dikurangi. Karena salah satu kegiatan yang membutuhkan cukup banyak biaya.
BACA JUGA:Tunggu Jadwal Vaksin PMK, DKP3 Metro Imbau Tetap Waspada
Karena itu, ia juga meminta Pemkot untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang bersifat seremonial.
"Yang menghabiskan anggaran banyak itu ya kegiatan seremoni. Coba untuk dievaluasi lagi, bisa efesiensi anggaran. Pilih saja mana kegiatan yang prioritas mana yang tidak. Jangan semua mau dibuat seremonial karena itu tidak sedikit menelan anggaran," katanya.
Ia menilai, TPP merupakan bentuk penghargaan kepada ASN sebagai pelaksana kebijakan dan pelayanan publik atas tugas yang diembannya.
BACA JUGA:Polres Metro Fokus Tujuh Hal Dalam Ops Patuh Krakatau
Sehingga, Amrullah mengharapkan, Pemkot dapat segera mencarikan solusi guna TPP dapat dibayarkan secara penuh.
"Kami mengharapkan eksekutif dapat mengevaluasi yang namanya kebijakan tanpa harus ada yang dikorbankan. Kriteria TPP ASN sendiri kan berdasarkan beberapa indikator. Seperti beban kerja, prestasi kerja, kondisi kerja, tempat bertugas, kelangkaan profesi, dan lain sebagainya," pungkasnya. (rur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: