Dua Sapi di Pesawaran Positif PMK, Disbunnak Langsung Lakukan Ini

Dua Sapi di Pesawaran Positif PMK, Disbunnak Langsung Lakukan Ini

Apel Siaga Pencanangan Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kecamatan Negerikaton, Selasa 28 Juni 2022.--

PESAWARAN, RADARLAMPUNG.CO.ID - Hasil laboratorium dari Balai Veteriner Lampung menyatakan, dua ekor sapi di Desa Margorejo, Kecamatan Tegineneng, Pesawaran positif terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).  

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Pesawaran Fisky Virdous mengatakan, pihaknya akan melakukan pemantauan untuk menindaklanjuti hasil tersebut.

Sebab, jika satu ekor sapi dinyatakan ekor positif PMK, maka satu kandang diangggap positif. Kemudian dalam radius satu kilometer dinyatakan daerah yang berisiko serta tertular.

"Meskipun dinyatakan positif PMK, kita masih dapat melakukan lalu lintas ternak sesuai dengan SOP dengan persyaratan tertentu," kata Fisky Virdous, Kamis 14 Juli 2022. 

BACA JUGA: Tanggamus Dapat Kiriman Dua Ribu Dosis Vaksin PMK

Fisky Virdous mengungkapkan, terkait PMK akan dibagi menjadi beberapa zonasi. Terutama daerah yang sudah dinyatakan positif PMK dan harus segera melakukan karantina ternak. 

Selain itu, lalu lintas hewan harus diawasi di titik check point. Yakni di Tugu Keris Tegineneng. 

Lalu tracking antara ternak dan masyarakat yang memiliki ternak untuk mencegah penyebaran PMK.

"Kita sudah dibuatkan surat untuk pembentukan check point yang berada di Poslantas Tegineneng  dan untuk petugas dari stakeholder terkait atau menugaskan Bhabinkamtibnas," ucapnya. 

BACA JUGA: Sayembara! Temukan Sapi Positif PMK dapat Hadiah Rp10 Juta, Ini Syaratnya

Mantan Kepala Bappeda Pesawaran ini menyebutkan, saat ini sudah dilaksanakan vaksinasi  tahap pertama sebanyak 1000 dosis.

"PMK ini merupakan masalah nasional sehingga diperkenankan untuk menggunakan dana tanggap darurat dan segera prediksi anggaran yang dibutuhkan sesuai dengan peraturan,” ujarnya. 

”Alhamdulillah, tenaga teknis dari IKA Polinela siap untuk terlibat dalam vaksinasi tahap selanjutnya. Untuk itu, tidak perlu menunggu hasil laboratorium. Jika petugas lapangan sudah melihat gejala klinis, maka dapat dilakukan tindakan,” imbuh Fisky Virdous.

Terkait kasus PMK pada ternak, Kementerian Pertanian melalui Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, membuat sayembara bagi masyarakat yang menemukan sapi positif terjangkit penyakit itu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: