Kecelakaan Akibat Perbaikan Jalinbar, Lapor ke Satlantas Pringsewu!
Perbaikan jalan lintas Barat (Jalinbar) Pringsewu yang tidak selesai berpotensi membahayakan pengguna jalan. Seperti di Jalinbar Pekon Gumukmas, Kecamatan Pagelaran. FOTO AGUS SUWIGNYO/RADARLAMPUNG.CO.ID --
PRINGSEWU, RADARLAMPUNG.CO.ID - Pengguna jalan yang merasa menjadi korban kecelakaan akibat perbaikan jalan lintas Barat (Jalinbar) dapat melapor ke Satlantas Polres Pringsewu.
"Jika di jalinbar wilayah Pringsewu ada terjadinya lakalantas yang disebabkan perbaikan jalan, kami tunggu masyarakat untuk membuat laporan ke unit laka," kata Kasatlantas Polres Pringsewu Iptu Khoirul Bahri.
Satlantas Polres Pringsewu, terus Iptu Khoirul Bahri, sudah menyikapi keluhan masyarakat terkait perbaikan jalan yang tak kunjung selesai.
"Kami sudah memanggil pihak yang melakukan perbaikan jalan," sebut Iptu Khoirul Bahri.
BACA JUGA: Viral Pria Asal Lampung Ini Nikahi 2 Gadis Sekaligus
Menurut Iptu Khoirul, pihaknya juga sudah berkali-kali mengingatkan agar pelaksana proyek memasang himbauan terkait perbaikan jalan tersebut.
Termasuk juga agar mempercepat pengerjaan perbaikan jalan.
"Kami juga sudah tiga kali memberi imbauan agar memasang informasi sedang dilakukan perbaikan jalan dan mempercepat proses perbaikan jalan melalui Kanit Gakkum dan Kanit Kamsel. Tujuannya agar kamseltibcarlantas tidak terganggu dan mencegah terjadinya lakalantas," tegas iptu Khoirul.
Sejumlah pengendara mengeluhkan perbaikan jalan lintas barat (Jalinbar) di Pringsewu yang belum diselesaikan. Pengguna jalan meminta Ditlantas, Dishub dan dinas terkait turun tangan.
BACA JUGA: Mantan Kadis PPPA, Dalduk dan KB Ditahan, Pemkab Tanggamus Ambil Langkah Ini
Warga meminta sejumlah titik jalan yang terlanjur di perbesar, untuk segera ditambal sulam. Sebab selain mengganggu kenyamanan, berpotensi merusak kendaraan dan membahayakan pengguna.
Kekesalan pengguna jalan lintas Barat itu cukup beralasan. Terlebih sudah beberapa hari sejak bagian yang rusak diperlebar, tak langsung di tambal dengan aspal.
"Jalan yang rusak menggunakan alat diperlebar bentuknya. Tapi tak langsung di tambal lagi," kata Yono, salah seorang warga.
Kondisi ini menurutnya tak hanya menggangu, namun juga membahayakan penggunanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: