Derita Korban Human Trafficking, Saya Mau Pulang

Derita Korban Human Trafficking, Saya Mau Pulang

Korban human trafficking menjalani pemeriksaan di Polresta Bandar Lampung, Kamis 11 Agustus 2022. FOTO MUHAMMAD ARIF/RADARLAMPUNG.CO.ID 2022. --

Sang kakek harus banting tulang. Memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menyisihkan uang bayar sewa. Rp 500 ribu per bulan.

Pada 2019 lalu, Bunga sempat duduk di bangku SMP. Pandemi Covid-19 membuat pendidikannya terhenti.

Tidak ada ponsel untuk membantunya mengikuti pembelajaran dalam jaringan. Itu salah satu alas an ia tak lagi sekolah.

Lantas Bunga terjebak. Entah karena iming-iming atau keadaan.

Sadar atau tidak. Ia mengikuti lelaki yang kemudian menjadikannya umpan kepada lelaki hidung belang.

Drama penyekapan dimulai. Bunga dan rekan-rekannya dengan usia tidak jauh berbeda. Harus melayani laki-laki hidung belang.

Miris. Usia lelaki hidung belang itu tidak jauh berbeda. Atau lebih pantas disebut remaja hidung belang.

Katanya, Bunga dan rekan-rekannya mendapatkan bayaran. Namun habis digunakan untuk membayar penginapan dan makan. Tentu oleh mereka yang dituding penyekap.

Sementara Agus Bhakti Nugroho punya tekad. Ia ingin kasus tersebut terusut tuntas. Tidak hanya pelaku human trafficking.

Para hidung belang pengguna jasa juga harus dapat bagian!

”Sedih sekali. Korban human trafficking ini mengalami trauma psikis mendalam akibat peristiwa yang dialaminya,” kata Agus Bhakti Nugroho.

”Sebutlah namanya Bunga, umur 14 tahun, yang disekap dan disuruh melayani pria hidung belang. 6-10 kali sehari. Korban mengalami trauma psikis karena mengalami kekerasan seksual,” imbuh pengacara berkaca mata ini.

Agus Bhakti Nugroho menceritakan, lima remaja putri disekap di sebuah hotel di Bandar Lampung. Salah satu korban, warga Tanjungkarang Timur, harus menjalani observasi dan mendapatkan perawatan intensif.

Bunga, salah satu korban yang putus sekolah kelas 1 SMP sudah menjalani visum et repertum.

"Kasihan sekali. Mohon maaf, sampai korban tidak bisa berjalan lagi. Tadi pagi (Kamis 11 Agustus, Red) sudah diperiksa untuk visum et repertum. Dokter merekomendasikan untuk dirawat karena organnya (vitalnya) rusak," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: