Jalani Madabintal, 310 Siswa SMK Dikirim ke Lanal Lampung
Sebanyak 310 siswa SMK se-Lampung dikirim ke pangkalan TNI Angkatan Laut Lampung menjalani pelatihan fisik dan mental. FOTO MELIDA ROHLITA/RADARLAMPUNG.CO.ID --
BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Sebanyak 310 siswa SMK se-Lampung dikirim ke pangkalan TNI Angkatan Laut Lampung, Pesawaran. Mereka menjalani pelatihan fisik dan mental selama tiga hari, mulai 23 Agustus 2022.
Ketua MKKS SMK Lampung Moh. Edi Harjito mengatakan, kegiatan masa dasar bimbingan mental dan fisik (Madabintal) tersebut pertama kali dilakukan. Sejalan dengan pembelajaran tatap muka yang sudah mulai dilakukan.
"Membangkitkan semangat anak-anak SMK, jadi kita ambil belajar praktek tatap muka sesuai bidangnya masing-masing. Dan ini pertama untuk SMK di Lampung setelah pandemi kemarin," kata Edi Harjito.
BACA JUGA: Wagub: Lampung Bisa Zero Stunting dan Kemiskinan, Ini Caranya
Menurut Edi Harjito, tujuan lain madabintal ini untuk memberikan pelatihan fisik dan mental pada para siswa sedari dini.
”Sesungguhnya latihan madabintal ini bagus, karena bisa meminimalisir kelemahan kita. Pertama, anak kompeten. Tapi softskillnya mulai berkurang. Kemudian membentengi anak-anak ini agar tidak mudah termakan atau terhasut hoax," tegas Edi Harjito.
Edi Harjito mengungkapkan, pelatihan tersebut masih bersumber dana dari mandiri sekolah-sekolah.
BACA JUGA: 101 Kasus DBD Muncul di Bandar Lampung Selama Agustus 2022
"Dana dari mandiri sekolah masing-masing. Dilakukan pelepasan di sini (Novotel, Red). Sekalian meramaikan pembukaan kegiatan O2SN dan Gebyar SMK yang sudah tiga tahun ini tidak dilakukan," ujarnya.
Tifak sampai di situ. Edi menyatakan, masing-masing kabupaten mengirimkan 30 orang. Di mana pesertanya bukan hanya dari OSIS, melainkan siswa siswi yang tergolong bandel di sekolahnya.
"Satu kabupaten 30 orang. Selain OSIS, dikolaborasikan dengan anak-anak bandel misalnya, yang sering terlibat tawuran, dan kenakalan lainya,” kata dia.
BACA JUGA: Pemkab Lampung Timur Mulai Verifikasi Kelengkapan Berkas Tenaga Non ASN
”Supaya dia bisa menjadi agen positif bagi rekan-rekan yang tidak ikut dalam kegiatan ini, dan jauh dari hal-hal negative, sehingga bisa menjadi anak yang kompeten dibidangnya," imbuh Edi Harjito. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: