Prof. Muhajir: Ini Momen Unila Bersih-Bersih!
Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Unila saat melakukan tabur bunga di depan Gedung rektorat Unila Lampung, Senin 22 Agustus 2022. Foto M. Tegar Mujahid/Radarlampung.co.id--
BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Prof. Dr. Muhajir Utomo mengharapkan Universitas Lampung (Unila) segera menyelesaikan permasalahan yang ada di kampus hijau tersebut.
Terutama dalam aspek hukum pasca penangkapan Rektor Unila nonaktif Karomani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
''Ini agar semuanya jelas. Jika sudah ada keputusan tetap, Plt. rektor akan action melakukan langkah berikutnya. Pergantian rektor atau dekan. Kasus ini harus segera dituntaskan," kata Muhajir yang juga merupakan mantan Rektor Unila ini.
Muhajir menyatakan, hal ini memang momentum Unila untuk bersih-bersih. "Memberikan contoh kepada yang muda-mudah bahwa kita harus transparan. Betul-betul menjaga integritas kampus negeri," ujarnya.
BACA JUGA:Masih Ada 5.700 Lebih Rumah tak Layak Huni di Lampung Barat
Ditanya bagaimana nasib mahasiswa yang sudah diterima, Muhajir menyatakan harus dievaluasi.
"Mahasiswa yang lewat jalur suap ini harus benar-benar dibahas. Jangan sampai masa depan mereka terganggu dan jangan sampai juga sesuatu yang tidak benar kok bisa diterima. Ini memang dilematis. Harus ada tim yang membahas itu." ungkapnya.
Terkait jalur mandiri penerimaan siswa baru sejak 2010, kata Muhajir, jangan keluar dari kisi-kisi. "Universitas di Indonesia kan memerlukan dana selain dari APBN dan dana lainnya. Pemerintah pusat melalui jalur mandiri.
Tapi di situ ada kisi-kisi. Penerimaan mahasiswa baru itu harus transparan dan jangan keluar dari kisi-kisi. Kalau keluar, itu sama saja melacurkan universitasnya sendiri.
BACA JUGA:100 Nakes Terpilih Ikut Tour Festival Krakatau 2022
Kualitas mahasiswa nanti tidak sesuai dengan yang diharapkan. Karena main suap atau lainnya. Itu harus dievaluasi.
"Kalau mudaratnya lebih banyak, saya menyarakan agar ditutup saja. Kembalikan ke SNMPTN dan SBMPTN yang betul-betul lewat tes," katanya.
Jika tetap diteruskan sistem jalur mandiri, kata Muhajir, harus dipikirkan jangan sampai terjadi lagi seperti ini.
''Jadi nanti kualitas mahasiswa tetap terjaga dan untuk pembangunan dari mahasiswa baru masih ada. Celah-celah suap tak ada lagi. Harus tegas," ungkapnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: