Jadi Pembunuh Nomor 1 di Dunia, Begini Gejala Khas Penyakit Jantung Koroner

Jadi Pembunuh Nomor 1 di Dunia, Begini Gejala Khas Penyakit Jantung Koroner

FOTO DOK. PIXABAY. Ilustrasi penyakit jantung koroner.--

BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Penyakit kardiovaskular adalah jenis Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang telah menjadi salah satu penyebab kematian di seluruh dunia setiap tahunnya. 

Dilansir radarlampung.co.id melalui promkes.kemenkes.go.id pada Jumat, 2 September 2022, jenis penyakit kardiovaskular ini merupakan pembunuh nomor 1 yang menyebabkan kematian di dunia. Sebanyak 17,6 juta orang meninggal setiap tahunnya karena penyakit kardiovaskular ini.

Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), penyakit kardiovaskular ini dapat mengganggu jantung dan pembuluh darah yang dapat menyebabkan kematian bagi penderitanya. Penyebab penyakit jantung koroner dapat menyebabkan adanya penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah arteri koroner yang membentuk plak.

Tanda dan gejala khas yang biasanya dialami oleh penderita kardiovaskular adalah keluhan rasa tidak nyaman di dada atau nyeri dada yang berlangsung selama lebih dari 20 menit. Lalu saat beristirahat atau bahkan saat beraktivitas, nyeri dada tersebut disertai keringat dingin atau gejala lainnya seperti lemah, rasa mual, dan pusing.

BACA JUGA:Begini Tanda-Tanda Kamu Mengalami Trust Issue atau Krisis Kepercayaan

Selain gejala khas di atas, gaya hidup yang tidak sehat juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner ini. Ada dua faktor risiko yang menjadi penyebab PJK. Pertama, faktor risiko PJK yang tidak dapat diubah seperti umur, jenis kelamin, dan keturunan. 

Sedangkan yang kedua, risiko PJK yang dapat diubah. Seperti kebiasaan merokok, disiplidemia, stress, diet yang tidak sehat, konsumsi alkohol berlebih, kurang aktivitas fisik, berat badan yang berlebihan dan obesitas.

Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan seperti tekanan darah, gula darah, dan kolesterol di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat, bisa dilakukan untuk mencegah potensi terjangkit PJK. Jika mengalami gejala tersebut, disarankan segera menghubungi petugas kesehatan, supaya mendapatkan penanganan sedini mungkin. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: