Produksi ASI Menurun? Ini Kesalahan yang Wajib Dihindari Para Ibu

Produksi ASI Menurun? Ini Kesalahan yang Wajib Dihindari Para Ibu

Ilustrasi menyusui. (Iuliia Bondarenko/Pixabay)--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Bila Anda sedang menyusui buah hati, tetapi produksi ASI belakangan menurun, wajib simak artikel ini hingga usai.

Menurut dr. Tirtawati Wijaya, menurunnya produksi ASI dapat dipengaruhi oleh faktor seperti hormon, frekuensi menyusui, selain juga kecukupan gizi.

Tingkat kelelahan fisik juga faktor emosional pun kata dr. Tirtawati Wijaya, mempengaruhi produksi ASI.

Menurutnya, produksi ASI dapat menurut apabila sang ibu hanya tidak menyusui, melainkan hanya memerah ASInya.

BACA JUGA:Ingin Miliki Tubuh Six Packs? Ini Jenis Latihan yang Dianjurkan Oleh Ahli

“Pada ibu yang hanya memberikan ASI perah saja (sama sekali tidak menyusui langsung), stimulasi hormon hormon ini tidak sebanyak ibu yang menyusui langsung, akibatnya ASI yang dihasilkan juga tidak sebanyak bila menyusui langsung,” bebernya.

Hal itu, lanjut dr. Tirtawati, terdapat hubungannya dengan fungsi hormon tertentu, dalam hal ini hormon prolaktin.

“Hormon prolaktin fungsinya meningkatkan jumlah produksi ASI. Hormon ini dilepaskan oleh kelenjar di otak saat ibu menyusui. Semakin sering ibu menyusui, akan semakin banyak hormon ini dilepaskan, akan semakin banyak pula ASI diproduksi,” bebernya seperti dikutip dari Alodokter.

Ada pula fungsi hormon oksitosin, yang fungsinya mengalirkan ASI keluar dari payudara. Dengan hormin ini, bayi tak perlu kerja keras untuk bisa menikmati ASI.

BACA JUGA:Benarkah Mata Kedutan Salah Satunya Karena Banyak Konsumsi Kopi? Begini Jawaban Sejumlah Studi

“Hormon ini diproduksi saat ibu berkontak kulit dengan bayi, melihat bayi, mendengar suara/tangisan bayi, mencium bau bayi. Seringkali hormon ini juga diproduksi saat ibu kangen/teringat akan bayinya, sehingga ASI mengalir keluar meskipun misalnya ibu sedang di lokasi berbeda dari bayi,” sebutnya.

ASI Pertama Susah Keluar

Menurut dokter spesialis anak Jeanne-Roos Tikoalu, ASI pertama itu membutuhkan waktu juga perangsangan, hingga pada akhirnya keluar dalam jumlah melimpah.

Namun, untuk itu, lanjut dia, diperlukan beberapa hari pasca melahirkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: